INFOBLORA.ID - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, secara resmi melaunching Konvergensi Penanganan Kemiskinan Lintas Sektor Provinsi Jawa Tengah di Pendopo Kabupaten Pati, Senin (4/8/2025). Peluncuran ini menjadi tonggak baru dalam percepatan pengentasan kemiskinan secara terukur, tepat sasaran, dan berdampak langsung kepada masyarakat.
Acara tersebut dihadiri oleh Kasdam, Kapolda, sejumlah kepala daerah dari wilayah eks-Karesidenan Pati, Forkopimda, kepala OPD, camat, kepala desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Pendamping Lokal Desa (PLD), Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), serta perwakilan kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
Dalam arahannya, Gubernur Ahmad Luthfi mendorong seluruh pemerintah kabupaten/kota untuk bergerak bersama dalam menangani kemiskinan melalui model konvergensi program. Model ini menggabungkan intervensi dari berbagai sektor—seperti bantuan pangan, perbaikan RTLH, peningkatan pendapatan, pendidikan, kesehatan, hingga perlindungan sosial—dalam satu sistem terpadu dan berkelanjutan.
“Kalau kita keroyok bersama, tidak akan ada lagi masyarakat miskin ekstrem di Jawa Tengah. Prinsipnya, semuanya untuk masyarakat kita,” tegas Luthfi, yang juga mantan Kapolda Jawa Tengah.
Gubernur menekankan bahwa setiap instansi, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, tidak boleh bekerja sendiri-sendiri. “Kita harus bergerak bersama, mengeroyok permasalahan secara terpadu,” imbuhnya.
Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, persentase penduduk miskin per Maret 2025 berada di angka 9,48 persen, turun 0,10 persen poin dari September 2024. Jumlah penduduk miskin juga mengalami penurunan sebanyak 29,65 ribu orang, dari 3,4 juta menjadi 3,37 juta jiwa.
Luthfi optimistis, apabila model konvergensi ini diterapkan secara masif dan sinergis, maka target menghapus kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah bisa tercapai dalam waktu dekat.
Usai mengikuti kegiatan tersebut, Wakil Bupati Blora, Hj. Sri Setyorini, menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Bupati Blora untuk menindaklanjuti arahan Gubernur.
“Nanti kita sampaikan langsung kepada Pak Bupati dan secepatnya menindaklanjuti arahan Bapak Gubernur Jawa Tengah,” ujarnya.
Ia juga menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan konsolidasi dengan seluruh pihak terkait, termasuk Babinsa, Bhabinkamtibmas, PPL, dan pendamping desa.
“Ini harus kita keroyok bersama dalam upaya menanggulangi kemiskinan di Blora dan Jawa Tengah,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Pati, Sudewo, memaparkan bahwa pihaknya telah memulai upaya pengentasan kemiskinan melalui sektor pertanian sejak April lalu. Dengan menggandeng TNI dan Polri melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas, Pati memfokuskan program awal pada swasembada pangan.
“Target kami, produktivitas padi minimal 10 ton per hektare. Ini bagian dari langkah konkret untuk meningkatkan pendapatan petani sekaligus menurunkan angka kemiskinan,” terang Sudewo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.