![]() |
Pasangan yang diusung PDIP yakni Abu Nafi - Dasum saat berkampanye beberapa waktu lalu, kini harus mengalami kekalahan di Pilkada 2015. (foto: tio-ib) |
Hingga Jumat sore ini (11/12), hasil rekapitulasi suara dari form
C1 yang diunggah di laman KPU https://pilkada2015.kpu.go.id/blorakab
menunjukkan bahwa pasangan yang diusung PDIP bersama Gerindra tertinggal 10
persen dari Djoko-Arief.
Meskipun masih sementara, hasil C1 1680 TPS dari 1681 TPS yang atau
99,94 persen suara yang masuk menunjukkan bahwa pasangan ADA hanya mampu
memperoleh suara sebanyak 41,88 persen atau 206.523 suara. Sedangkan pasangan
Djoko-Arief masih unggul diatas terpaut 10 persen dengan perolehan 51,06 persen
atau 251.801 suara.
Sementara itu pasangan ketiga yang diusung Golkar dan Demokrat
hanya bisa meraih suara sebanyak 7,06 persen atau 34.815 suara. Sehingga bisa
dikatakan pasangan Djoko-Arief berpotensi besar meraih kemenangan di Pilkada
2015 ini.
Dengan hasil tersebut, maka pupus sudah harapan PDIP untuk
memiliki seorang bupati di Kabupaten Blora untuk ketiga kalinya sejak Pilkada
2005. “Bisa dikatakan ini kekalahan hattrick bagi PDIP karena tiga kali
pilkada, tiga kali juga mengalami kekalahan beruntun,” kata Amien Faried salah
satu aktivis LSM Blora Crisis Centre, Jumat (11/12).
Sekedar mengingat, pada Pilkada Blora 2005 lalu PDIP menjagokan M
Hartomy Wibowo yang berpasangan dengan H Bambang Susilo, namun mengalami
kekalahan dari pasangan Basuki Widodo-Yudhi Sancoyo yang diusung Golkar.
Selanjutnya di Pilkada 2010 lalu, calon dari PDIP yakni pasangan
Warsit-Lusiana gagal meraih kemenangan karena dikalahkan pasangan Djoko Nugroho-Abu
Nafi. Terakhir untuk ketiga kalinya PDIP yang mengusung Abu Nafi-Dasum
ditumbangkan oleh Djoko Nugroho yang saat ini berpasangan dengan Arief Rohman.
“Padahal di Blora ini banyak pemilih tradisional yang loyal berbasis
PDI Perjuangan. Namun entah kenapa calon yang diusung PDIP selalu mengalami
kekalahan. Apakah karena faktor tokoh yang kurang diterima masyarakat atau
kinerja mesin partai yang kurang maksimal? Yang jelas ini menjadi catatan
sejarah penting bagi PDIP di Blora,” pungkasnya. (tio-infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.