Plt Bupati Blora, Ihwan Sudrajat. |
Ada
beberapa BUMD di Kabupaten Blora yang dikritisi Plt Bupati yang baru 10 hari
memimpin kabupaten paling ujung timur Jawa Tengah ini. Dari BUMD yang bergerak
di bidang perbankan seperti BPR BKK, PD.BPR Blora, BUMD perminyakan seperti
PT.Blora Patra Energi (BPE), PT.Blora Patragas Hulu (BPH), serta PDAM, Apotik dan
Rumah Sakit, ia lebih menyoroti kinerja BUMD perminyakan PT.BPH dan PT.BPE.
Menurutnya,
BUMD tersebut belum bisa maksimal menghasilkan keuntungan atau pendapatan untuk
disetor ke kas daerah. “Beberapa BUMD ada yang masih minim memberikan
penghasilan kepada daerah, tidak sesuai permodalan yang diberikan,” ungkap
Ihwan Sudrajat, Rabu (19/8) kemarin.
Kedepan
ia meminta semua BUMD untuk melaksanakan atau memberikan pemaparan di hadapan
SKPD untuk mengetahui sejauh mana kinerjanya. “Nanti semua BUMD saya minta
memberikan pemaparan kepada SKPD tentang apa saja kegiatan dan usaha BUMD.
Dengan begitu nanti akan terlihat bagaimana kinerja BUMD tersebut,” lanjut
Ihwan Sudrajat.
Ihwan
berpendapat bahwa semua BUMD harus memberikan keuntungan kepada daerah. “Seperti
PT.BPE dan PT.BPH itu modalnya besar dari Pemkab, namun kenapa pendapatan yang
disetor minim. Masak BUMD perminyakan hanya mengurusi Participating Interest
(PI) Blok Cepu saja. Harus ada kegiatan lain sehingga pandapatan untuk daerah
bisa meningkat,” kritik Ihwan.
Ia
meminta Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD)
Kabupaten Blora untuk tidak asal menerima deviden atau setoran pendapatan dari
BUMD. “Dinas Pendapatan jangan hanya mau menerima setoran pendapatan dari BUMD.
Harus melakukan evaluasi kinerja BUMD juga, sudah sesuai dengan permodalan yang
diberikan apa belum setoran pendapatannya. BUMD harus diberikan target
pendapatan, kalau tidak bisa memenuhi target ya tidak usah diberi modal lagi,”
pungkas Ihwan Sudrajat. (rs-infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.