Blora Banjir Barongan, Ribuan Penonton Padati Jalur Utama Festival

Salah satu tampilan peserta Festival Blora Banjir Barongan, Rabu (19/8) kemarin.

BLORA. Pusat Kota Blora Rabu (19/8) kemarin benar-benar dibuat kebanjiran, bukan kebanjiran air namun dibanjiri kesenian Barongan. Lebih dari 500 kepala barongan dimainkan dengan ribuan personil, lengkap dengan tokoh pendukung seperti sosok bujang ganong, jaranan, gaenah, sampai untub dan nayantaka.

Sesuai dengan tema festival barongan yakni “Blora Banjir Barongan”, Blora dibuat macet akibat kebanjiran pawai barongan yang menyemut dari kawasan Alun-alun Blora menyusuri Jl.Pemuda - Tugu Pancasila - Jl.Ahmad Yani hingga GOR Mustika.

Tak hanya ribuan pemain barongan yang membanjiri rute pawai atau festival, penonton pun ikut membanjiri jalanan. Belasan ribu penonton ikut berjubel ingin menyaksikan beragam atraksi kesenian barongan yang ditampilkan para peserta festival “Blora Banjir Barongan”.

Jalan Pemuda Blora yang lebar menjadi sempit karena banyaknya penonton yang berjubel.

Bahkan Jl.Pemuda dan Jl.Ahmad Yani yang lebar menjadi sangat sempit karena banyaknya penonton, sehingga ruang gerak peserta festival terbatas. Petugas pun harus memaksa mundur penonton terlebih dahulu sebelum pembarong beratraksi.

Festival Barongan yang diselenggarakan jadi satu dengan Karnaval atau Pawai Pembangunan HUT RI ke 70 ini memang benar-benar menarik seluruh lapisan masyarakat. Berdasarkan pantauan tim Info Blora kemarin, mulai dari anak-anak, remaja, pemuda, ibu-ibu, bapak-bapak hingga kaum lansia semuanya tak ingin ketinggalan untuk menyaksikan festival yang digelar kali kedua ini.

Plt Bupati Blora Ihwan Sudrajat yang baru menjabat sepuluh haripun kagum sekaligus bangga dengan antusias dan semangat warga yang begitu tinggi untuk menampilkan serta menonton festival barongan. “Saya baru pertama kali ini menyaksikan pawai festival barongan di Blora. Ternyata luar biasa, antusias masyarakat pun sangat tinggi terhadap acara ini,” ungkapnya, saat menyaksikan bersama pejabat Forkopimda di panggung kehormatan yang didirikan di Alun-alun Blora.

Acara memang dimulai dari start di depan panggung kehormatan tepat di Jl.Alun-alun Utara depan gapura Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora. Setiap tim peserta diwajibkan menampilkan atraksi selama 3 menit di depan panggung kehormatan, kemudian melanjutkan perjalanan hingga finish di GOR Mustika sejauh 2 km.

Tampilan tim Blora Banjir Barongan dari SMK Muhammadiyah dengan teman Barong Junjung.

Diawali dengan peserta eksebisi dari mahasiswa ISI Surakarta yang sedang KKN di Blora. Mereka menampilkan seni barongan kontemporer dengan garapan unik dan berbeda dari barongan Blora umumnya, terutama iringan musik gamelannya.

Setelah itu baru mulai peserta dari kategori Umum, disusul tingkat SMP, SMA-SMK dan diakhiri tingkat dinas instansi serta SKPD. Semua peserta tampil maksimal dalam gelaran “Blora Banjir Barongan” ini. Meski cuaca cukup panas, hal itu tidak menyurutkan semangat mereka untuk mengenalkan potensi Barongan Blora dimata masyarakat luas.

“Saya sangat senang menyaksikan festival Blora Banjir Barongan ini. Baru pertama kali menyaksikan acara ini di Blora, ternyata meriah dan menarik. Saya dan teman-teman sangat puas, beragam atraksi unik dan kreatif ditunjukkan para peserta,” kata Rina warga Kecamatan Kedungtuban.

Hal yang sama juga diungkapkan Hesti warga Kecamatan Sambong, ia merasa senang walau berpanas-panasan menyaksikan barongan. “Meski cuaca panas, semua itu tidak terasa karena diimbangi dengan bagusnya sajian pertunjukan barongan yang ditampilkan. Hanya saja perlu adanya batas penonton di sepanjang rute, karena semua penonton maju di jalan sehingga peserta tidak bisa atraksi dengan space yang luas,” harap Hesti yang siang itu menonton di Jl.Pemuda. (rs-infoblora)