Reni Miharti, Kepala Dintanbunakikan Blora. |
“Meskipun kita sedang menghadapi kemarau
panjang, namun stok pangan Kabupaten Blora masih aman. Hasil panen pada bulan
Oktober 2014 dan Maret 2015 lalu masih cukup bagus untuk ketersediaan pangan di
Blora. Bahkan hasilnya melebihi target, lebih dari 100 persen taget,” jelas
Reni Miharti, kemarin.
Hingga saat ini para petani juga masih
menanam beberapa komoditi tanaman pangan seperti jagung dan palawija. Hanya beberapa
kecamatan saja yang lahan sawahnya menganggur akibat tidak adanya air untuk
bercocok tanam.
Sementara itu di wilayah Kecamatan
Kedungtuban dan Kecamatan Kradenanjustru masih ada petani yang menanam padi
dengan memanfaatkan air Sungai Bengawan Solo. Kedua daerah ini memang dikenal
sebagai lumbung padi Kabupaten Blora.
Sedangkan Kecamatan Jati yang dikenal paling
rawan krisis air bersih saat kemarau justru para petaninya kebanyakan menanam
jagung sebagai komoditi utama. Meskipun kemarau, petani di Kecamatan Jati tidak
menyerah, tanaman jagung di wilayah ini cukup bagus. Beberapa diantaranya
bahkan menanam kedelai.
Reni Miharti menambahkan, hanya ada dua
kecamatan yang sektor pertaniannya agak menurun saat kemarau ini. “Kecamatan
Banjarejo dan Kecamatan Tunjungan yang mengalami kekeringan di sektor
pertanian. Sedangkan kecamatan lainnya tidak ada masalah,” bebernya.
(rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar