Home » , » Tampil di Pendopo Kabupaten, Ternyata Pentas Wayang Thengul Masih Diminati

Tampil di Pendopo Kabupaten, Ternyata Pentas Wayang Thengul Masih Diminati

infoblora.id on 3 Jul 2015 | 09.00

Ki Dalang Sutaji dari Desa Jepangrejo memainkan wayang thengul (wayang golek kayu khas Blora)
dengan lincah di Pendopo Kabupaten semalam.
BLORA. Pentas kesenian tradisional wayang thengul yang merupakan seni wayang golek khas Blora ternyata masih banyak diminati masyarakat. Terbukti, dalam acara wayangan rutin malam Jumat Pon yang diselenggarakan Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) Blora bekerja sama dengan Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kamis (2/7) malam mampu menyedot penonton dari berbagai kalangan.

Tidak hanya para pecinta wayang thengul, bahkan para seniman wayang kulit se Kabupaten Blora juga hadir menyaksikan pentas yang dimulai pukul 21.00 WIB di Pendopo Kabupaten Blora. Sejak acara dimulai, ratusan warga masyarakat telah memenuhi pendopo dengan duduk lesehan sambil menikmati jajanan krowotan untuk menyaksikan wayang thengul.

Solikin (26), salah satu warga Blora yang tertarik dengan kesenian tradisional mengaku sengaja datang untuk ikut menikmati pertunjukan wayang yang sudah jarang dipentaskan ini. “Saya bertiga dengan teman saya sengaja datang karena penasaran dengan wayang thengul yang ceritanya berbeda dengan wayang kulit. Kami tertarik untuk mendokumentasikannya,” jelasnya sambil memotret pertunjukan wayang.

Tampil dalam pertunjukan semalam adalah Dalang Ki Sutaji dari Desa Jepangrejo dan Dalang Ki Muslich dai Desa Kemiri Kecamatan Jepon. Kedua dalang tersebut tampil apik mementaskan wayang golek khas Blora ini dengan lakon Amir Hambyah Winisudo dengan didampingi tujuh sinden-sinden andalan Blora.

Sementara itu, Kepala Pepadi Kabupaten Blora H.Sukarno mengungkapkan bahwa penyelenggaraan pentas wayang thengul yang terbuat dari kayu ini adalah komitmen untuk melestarikan semua jenis pewayangan yang ada di Blora. “Setelah beberapa kali kita tampilkan wayang kulit setiap malam Jumat Pon, kini giliran wayang thengul yang unjuk gigi. Sehingga seni pakeliran atau wayang di Blora tetap lestari,” katanya.

Sekedar diketahui, hingga saat ini di Kabupaten Blora yang masih aktif melestarikan seni wayang thengul jumlahnya tidak ada 10 dalang. Hal ini sangat memprihatinkan, jika dibandingkan dengan wayang kulit yang masih banyak dalangnya. Dalang wayang thengul belum memiliki generasi dalang cilik hingga saat ini, sedangkan wayang kulit generasi dalang ciliknya ada belasan di Kabupaten Blora. (rs-infoblora)
Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved