Salah seorang pekerja membongkar tembok kios Pasar Ngawen sebelah selatan, kemarin. Pasar ini akan direvitalisasi dengan anggaran Rp 1,7 miliar. |
BLORA.
Proses revitalisasi pasar tradisional di Kabupaten Blora tahun ini mulai
dikerjakan. Salah satunya adalah Pasar Ngawen yang ada di Kelurahan/Kecamatan
Ngawen dengan anggaran Rp 1,7 miliar. Bersama dengan 4 pasar lainnya, Pasar
Ngawen yang sudah lebih dahulu memulai proses pembongkaran.
Berdasarkan
pantauan tim, bangunan kios pasar di tepi Jl.Blora-Purwodadi km 12 tersebut
mulai dibongkar para pekerja. Sedangkan sebelah barat baru diturunkan atapnya
menunggu giliran pembongkaran. Para pedagang yang kesehariannya berjualan di
kios tersebut kini terpaksa pindah lokasi jualan di belakang pasar dan di jalan
lingkungan sekitar pasar.
Dengan
dana Rp 1,7 miliar tersebut, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM
(Disperindagkop UMKM) Kabupaten Blora berencana merevitalisasi pertokoan atau
kios bagian depan dan barat pasar. Sedangkan kios bagian dalam belum akan
direvitalisasi sehingga pedagang di dalam pasar masih bisa berjualan seperti
biasa.
“Memang
tahun ini khusus kios bagian depan dan barat dahulu yang dikerjakan. Sebelumnya
kita sudah menggelar sosialisasi kepada para pedagang tentang hal ini. Awalnya
proses revitalisasi akan dimulai sebelum puasa, namun karena segenap proses
lelang baru selesai saat ini maka pembaongkaran baru dimulai,” kata Maskur,
kepala Disperindagkop UMKM Kabupaten Blora, kemarin.
Meski
bangunan kios depan mulai dibongkar, tetapi warga masyarakat yang ingin
berbelanja masih bisa melakukan proses jual beli di bagian belakang pasar.
Apalagi mendekati lebaran ini dipastikan kunjungan pembeli di pasar tradisional
akan meningkat.
Selain
Pasar Ngawen, 4 pasar lainnya yang akan direvitalisasi tahun ini adalah Pasar
Todanan, Pasar Kunduran, Pasar Desa Mulyorejo Kecamatan Cepu dan Pasar Jepon
(lanjutan). Untuk keempat pasar ini proses revitalisasinya belum dimulai karena
masih menunggu proses dan diperkirakan usai lebaran baru dikerjakan.
Pemkab
Blora melalui Disperindagkop UMKM memang beberapa tahun belakangan ini
mengagendakan revitalisasi sejumlah pasar tradisional. Setelah tahun 2014 lalu
merevitalisasi Pasar Jepon tahap I, Pasar Medang, Pasar Jati, Pasar Jiken dan
Pasar Rajawali. Tahun ini giliran 5 pasar yang direvitalisasi sesuai yang disebutkan
sebelumnya.
“Pembangunan
pasar tradisional memang dilakukan dengan tujuan agar pasar tradisional lebih
rapi, tertata, dan indah. Sehingga perekonomian bisa semakin berkembang dan
meningkat. Pasar tradisional agar tidak kalah bersaing dengan swalayan atau
pasar modern,” lanjut Maskur. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar