![]() |
Bupati Djoko Nugroho. |
”Saat puasa Ramadan, warga masyarakat lebih sering memasak dan bermacam-macam yang dimasak. Apalagi kalau mendekati dan pas lebaran. Penggunaan gas elpiji cepat habis dan boros. Karena banyak yang membutuhkan, harganya jadi naik,” kata Bupati Blora Djoko Nugroho, Selasa (23/6).
Menurunya, Harga Eceran Tertinggi (HET) gas elpiji tiga kilogram sebenarnya telah dinaikkan. Yakni dari Rp 16 ribu di tingkat pangkalan menjadi Rp 17 ribu di tingkat pengecer. Bahkan, harga paling tinggi di tingkat konsumen per tabung hanya Rp 18 ribu.
”Kenaikannya sebesar Rp 1.000 dari harga sebelumnya di masing-masing tingkat distribusi. Ini telah disepakati semua pihak terkait. Langkah tersebut diambil untuk menghindari penjualan alipiji tiga kilogram ke luar Kabupaten Blora,” ungkapnya.
Karena itu ia berharap, kenaikan dibarengi dengan sulitnya mendapatkan gas elpiji tiga kilogram yang belakangan terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Blora dapat segera teratasi.
”Kalau memang dibutuhkan, Pemkab akan meminta kuota tambahan lagi yang semula sudah disetujui 10 persen akan kami tambah lagi. Jika dirasa perlu, kita juga akan meminta kepada Pertamina untuk melakukan operasi pasar,” terangnya. (rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar