Petugas memeriksa kondisi ikan yang dijual di Pasar Jepon, salah satu diantaranya mengandung formalin. |
Diketahui,
zat formalin seolah-olah aman digunakan tetapi sebenarnya menyebabkan kerusakan
organ tubuh manusia apabila digunakan dalam jangka panjang (toksisitas kronik).
Salah satu penyalahgunaan penggunaan pengawet yaitu penggunaan formalin pada
makanan.
Penemuan
itu membuat mereka bertindak. Meski tindakan itu baru berupa teguran kepada
pedagang ikan. ”Dari
beberapa lapak penjualan ikan laut yang kami periksa, ada salah satu lapak
pedagang yang mengandung bahan pengawet,” ujar Seksi Pengawasan Obat dan
Makanan Dinas Kesehatan Blora Teguh Prasetyandaru, Selasa(23/6).
Menurut
keterangan pedagang dihadapan petugas, ikan tersebut merupakan kiriman dari
salah satu Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang berada di Juwana,Kabupaten Pati.
Hal tersebut terungkap, setelah dilakukan pengecekan cepat dengan cara Food
Security Test.
”Tidak
semua ikan berformalin,hanya ada satu jenis ikan yang mengandung formalin.
Jenis ikan tersebut yaitu ikan Terinasi yang sudah kami lakukan pengecekan cara
cepat,” katanya.
Dari
temuan tersebut, pihaknya memberi teguran kepada penjual untuk tidak menjual
ikan tersebut. Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada pembeli untuk lebih
berhati-hati dalam membeli barang apapun.
”Kami
hanya memberi teguran pertama, namun jika kami masih menemukan ada ikan yang
dijual dengan berbahan pengawet formalin, kami akan tegur lagi. Selanjutnya akan
kami tutup lapak serta penjual akan dipindakan,” ungkapnya.
Razia
dilakukan juga untuk mengetahui kondisi daging yang dijual di pasar. ”Pada
Ramadan ini, kami akan rutin melakukan razia di pasar tradisional bersama
instansi terkait. Hal ini, untuk memastikan bahwa kondisi barang yang dijual di
pasar layak untuk dikonsumsi. Seperti halnya daging, minuman ataupun makanan,”
tambah Teguh.
Menurutnya,
dalam razia tersebut, ada beberapa sasaran. Di antaranya daging, Ikan laut dan
beberapa kebutuhan pokok,yakni merica yang dijual para pedagang di pasar
tradisional.
”Sasaran
utamanya memang itu, karena ikan, daging dan merica merupakan kebutuhan
pokok. Apalagi saat Ramadan seperti ini, peminatnya akan meningkat,” pungkas
Teguh. (Teg-Koma | Jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar