![]() |
Petugas pemadam kebakaran BPBD Blora terus berupaya memadamkan api di sisa-sia puing kebakaran rumah Saeman, Jumat sore. (dok-infoblora) |
Tarmin (40) tetangga belakang korban saat berada di tempat kejadian
menjelaskan bahwa awal kebakaran bermula dari dapur rumah Pak Saeman. “Sekitar
pukul 16.15 WIB, Jumat sore(12/6) api mulai membesar dan dengan cepat merambat ke rumah Mbah
Parto Pon di sebelah barat dan rumah Sukiman di sebelah timurnya,” jelas
Tarmin.
“Kami dan tetangga berusaha keras mengeluarkan barang-barang yang masih
bisa diselamatkan dan memadamkan api dengan peralatan seadanya sambil menunggu
kedatangan petugas pemadam kebakaran dari BPBD Kabupaten Blora,” lanjut Tarmin.
![]() |
Dua bangkai tabung elpiji ukuran 3 kg pemicu meledaknya kompor gas penyebab kebakaran 3 rumah. (dok-infoblora) |
Ikut terjun langsung Ketua Pelaksana Harian BPBD Blora, Sri Rahayu.
Berdasarkan data yang dihimpun dilapangan, kebakaran disebabkan ledakan api
dari kompor gas elpiji 3 kg yang saat itu sedang digunakan untuk menggoreng
pisang oleh anak Saeman, yakni Ninda berusia 12 tahun.
“Kami imbau kepada para orang tua agar tidak menyuruh atau membiasakan
anak kecil untuk memasak dengan kompor gas atau sumber api apapun. Karena
akibatnya bisa fatal seperti ini jika tanpa pengawasan,” ujar Sri Rahayu.
Dalam upaya pemadaman, petugas
kepolisian dari Polsek Blora Kota pun datang untuk melakukan penyelidikan dan
pendataan kerugian akibat musibah kebakaran. Polisi mengamankan 2 bangkai
tabung gas elpiji ukuran 3 kg yang telah hangus sebagai barang bukti penyebab
kebakaran.
Diperkirakan kerugian dari kebakaran tiga rumah ini mencapai
kisaran Rp 500 juta rupiah. Mengingat banyak perabotan rumah tangga milik Mbah
Parto Pon, Saeman dan Sukiman yang terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam
peristiwa ini karena penghuni rumah semua berhasil menyelamatkan diri.
(rs-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar