![]() |
Rapat Pertemuan Evaluasi Kinerja Bidang Kesehatan Tahun 2013/2014 dan Perencanaan Tahun 2015 di rumah Makan Mr. Green, Selasa (21/10) kemarin. |
BLORA. Sebagai pusat layanan kesehatan masyarakat, sudah seharusnya rumah sakit mampu memberikan pertolongan medis bagi pasien. Hal itu bisa dilakukan jika ditunjang tenaga kesehatan yang baik dan sarana prasarana medis yang memadai.
Sebagai pusat layananan kesehatan di Kabupaten Blora, Rumah Sakit Umum dr.R.Soetijono dan dr.Soeprapto serta rumah sakit lainnya di Blora diharapkan memiliki layanan kesehatan unggulan. Jika cita-cita ini bisa terlaksana maka tidak perlu lagi pasien tertentu harus dirujuk keluar daerah, cukup ditangani di rumah sakit di Blora.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, dr. Heny Indriyanti, M.Kes saat Rapat Pertemuan Evaluasi Kinerja Tahun 2013/2014 dan Perencanaan Tahun 2015 di rumah Makan Mr. Green, Selasa (21/10) kemarin.
Menurutnya, pasien dirujuk ke luar kota karena keterbatasan alat medis dan tenaga kesehatan, jika masing-masing rumah sakit punya penanganan medis unggulan maka pasien tidak perlu lagi jauh-jauh ke luar kota untuk berobat.
“Misalkan RSU dr.R.Soetijono Blora punya unit Hemodialisa, RSU dr.Soeprapto Cepu punya unit Neurologi dan rumah sakit lainnya punya unggulan masing-masing maka bisa menjadi daya ungkit kesehatan di Blora,” katanya.
Bupati Blora Djoko Nugroho dalam sambutannya mengatakan setelah acara tersebut diharapkan membawa perubahan, bagaimana caranya masyarakat senang dengan layanan kesehatan. Hal ini, menurutnya butuh proses dan kerja keras hingga menjadi kebiasaan dan budaya kerja.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan angka kematian bayi, masih perlu mendapatkan perhatian bersama, baik Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Jaringannya, sampai penanganan kelahiran di rumah sakit, diupayakan semaksimal mungkin tidak terjadi infeksi nosokomial di tempat pelayanan kesehatan, karena faktor resiko terbesar adalah Bayi Berat Lahir Rendah dan penyakit infeksi.
Angka Kematian Ibu Melahirkan, lanjutnya juga diperlukan komitmen yang tinggi mulai hulu sampai hilir dengan seluruh stakeholders yang ada, dengan menambahkan tenaga dokter spesialis kandungan, anastesi di rumah sakit, peningkatan ketrampilan bidan melalui Asuhan Persalinan Normal dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi serta peningkatan penyuluhan masyarakat tentang deteksi dini resiko tinggi serta program lain yang menunjang kesehatan ibu dan anak.
“Mulai sekarang puskesmas harus berbenah,” tandasnya.
Rapat diikuti para Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator dan Dokter Puskesmas se Kab. Blora, dan Oraganisasi profesi bidang kesehatan. (DPPKKI Blora | rs-infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.