![]() |
Para pemain barongan berlatih di sanggar RGS Kunden Blora. |
BLORA. Acara pertunjukan seni budaya Festival Barong Nusantara 2014 tak lama lagi akan digelar di Blora. Segala persiapan untuk mensukseskan acara yang baru pertama kali diadakan di Kota Barongan, sebutan lain Blora, ini pun telah dilakukan banyak pihak. Tak terkecuali para seniman (pegiat seni) barongan yang ada di kabupaten ujung timur Jawa Tengah ini.
Seperti yang tampak di sanggar paguyuban seni barongan "Risang Guntur Seto" (RGS) Kelurahan Kunden, Kecamatan Blora. Sudah sejak Sabtu (25/10) hingga Minggu (26/10) kemarin, para seniman muda berkumpul di sanggar yang berada di Jalan Gunung Wilis Kelurahan Kunden ini untuk berlatih dibawah bimbingan Bapak Adi Wibowo dan arahan Bapak Warsidi sebagai pelatih sekaligus pembina seni barongan RGS.
Seniman muda yang tergabung dalam RGS kebanyakan masih duduk di bangku sekolah, khususnya SMA sederajat. Meskipun masih muda, namun semangat mereka tidak bisa diragukan. Sepanjang latihan, mereka tampak serius mengikuti arahan pelatih. "Kami ingin menampilkan yang terbaik untuk Blora," kata Beni, salah satu anggota RGS.
Sementara, Om Didik, sapaan akrab Adi Wibowo mengungkapkan bahwa RGS kali ini akan tampil di Festival Barong Nusantara sebagai perwakilan Kecamatan Blora Kota. "Kita tidak tampil sendiri, tetapi juga bekerjasama dengan beberapa grup kesenian barongan lain di wilayah Kecamatan Blora Kota yang gabung dengan RGS," ungkap Adi Wibowo.
Tidak hanya para seniman barongan yang sibuk berlatih. Para perajin batik Blora yang tergabung dalam kluster batik Blora "Luhur" juga tidak mau kalah dengan para seniman. Mereka juga ingin memeriahkan Festival Barong Nusantara dengan mementaskan Barongan Wadon dengan nama Canting Kenes.
Pasukan kuda lumping yang dimainkan para perajin Batik Blora, Minggu (26/10) kemarin berlatih di Blok T untuk memeriahkan Festival Barong Nusantara. |
Minggu sore (26/10) kemarin sekitar 20 perajin batik yang semuanya ibu-ibu muda tampak semangat berlatih barongan di kawasan Blok T. Barongan yang ditampilkan adalah barongan perempuan dengan diiringi pasukan kuda lumping. Karena mereka semua perajin batik, maka kostum barongan dan kuda lumping nya pun semua berkostum batik.
"Selain ingin memeriahkan Festival Barong, kita juga ingin memperkenalkan batik khas Blora kepada masyarakat luas dengan cara menggunakan batik dalam tampilan barongan kreasi ini," kata Bayu, ketua kluster batik Blora,
Begitu juga dengan Viesta, salah satu pengusaha kaos oblong khas Blora yang ada di Blok T Blora. Dia tak ingin ketinggalan untuk memeriahkan event budaya ini dengan memproduksi kaos-kaos oblong bertema barongan. Sudah sejak seminggu lalu, kios Viesta Shop miliknya menjual kaos barongan sebagai souvenir Festival Barong Nusantara yang akan dihelat 1 November mendatang.
Seperti diberitakan sebelumnya, untuk menyambut Hari Jadi Blora tahun 2014, Pemkab Blora melalui Dinas Perhubungan Pariwisata Kebudayaan Komunikasi dan Informatika (DPPKKI) akan menghelat Festival Barong Nusantara pada 1 November mendatang.
Sebelumnya akan terlebih dahulu digelar lomba melukis bertema pesona barong nusantara pada Rabu (29/10) di Pendopo Rumah Dinas Bupati dan seminar kebudayaan pada Kamis (30/10) mendatang di Gedung Bappeda Blora.
Untuk Sabtu 1 November nanti merupakan acara puncak. Sejak pagi mulai 08.00 WIB akan digelar Parade Barongan berupa arak-arakan dari Jalan Pemuda (depan Klenteng) menuju Alun-alun, yang diikuti kelompok barongan se Kabupaten Blora mewakili tiap-tiap kecamatan. Malam harinya pukul 19.00 WIB akan digelar panggung pertunjukan Festival Barong Nusantara 2014 di Alun-alun Blora dengan menampilkan beraneka jenis barong dari berbagai wilayah di Indonesia. Seperti tari barong Bali, Kediri, Bandung, Palembang, serta penampilan garapan dari Institut Seni Indonesia.
Kepala DPPKKI Blora, Slamet Pamudji, melalui Kepala Bidang Kebudayaan Suntoyo menyatakan bahwa persiapan jelang festival sudah matang. Beberapa kali rapat koordinasi telah dilakukan panitia, termasuk persiapan dewan juri.
"Khusus untuk juri, kita ambilkan juri independen dari Semarang dan beberapa dari luar Blora yang sudah ahli di bidangnya. Hal ini dilakukan agar penilaian peserta festival nantinya bisa seobjektif mungkin. Kami tidak ingin karena kenal atau juri itu teman dari salah satu peserta sehingga penilaiannya tidak fair. Karena itu kami datangkan tim juri yang benar-benar independen dan berkualitas,” kata Suntoyo. (rs-infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.