![]() |
Bupati Blora Djoko Nugroho nembang caping gunung ditemani sinden Nyi Eni dan Nyi Kristin, semalam. |
Yakni Ki Dalang Nuryanto dari Desa Purwosari Kecamatan Blora yang pada tahun ini mendapatkan kehormatan untuk menghibur warga Mlangsen dan sekitarnya dengan membawakan lakon "Wahyu Jati Waseso". Pagelaran wayang digelar Sabtu (25/10) mulai 21.00 WIB di Jalan Kenanga Pasar Pitik.
Kepala Kelurahan Mlangsen, Budiman, mengungkapkan bahwa tradisi Suronan telah bertahun-tahun sejak 1967 hingga sekarang terus dilaksanakan sebagai peringatan tahun baru 1 Muharram serta 1 Suro penanggalan Jawa. Ini merupakan wujud rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus bentuk dukungan pelestarian kesenian tradisional.
"Mari kita sambut tahun baru Hijriyah dengan penuh semangat dan meningkatkan iman taqwa kepada Allah SWT. Agar pada tahun yang baru ini kita semua bisa menjadi lebih sukses serta pembangunan di Blora bisa berjalan baik dan lancar," kata Budiman saat membuka cara pentas wayang kulit, semalam.
![]() |
Ki Dalang Nuryanto memainkan tokoh limbuk dan cangik, semalam. |
Sementara itu ditengah pertunjukan wayang, pada sesi limbukan, Bupati Blora Djoko Nugroho hadir untuk ikut menyemarakkan tradisi suronan warga Kelurahan Mlangsen ini. Beliau langsung dipersilahkan Dalang Nuryanto untuk naik panggung bersama para sinden.
Yang menarik, Bupati Djoko Nugroho semalam mengenakan pakaian Samin berwarna hijau. Kebetulan Dalang Nuryanto dan ketujuh sinden juga menggunakan pakaian berwarna hijau. Seolah-olah sudah janjian, padahal tidak. Spontanitas hal ini menjadikan bahan lawakan penonton.
Di atas panggung, Bupati Djoko Nugroho mengungkapkan bahwa pelestarian seni budaya di Kabupaten Blora sampai saat ini sudah bagus. "Seni budaya di Blora sekarang maju pesat. Ada wayang kulit, kethoprak, tayub dan barongan. Semuanya telah menunjukkan prestasinya. Bahkan sinden-sinden Blora juga telah menjuarai lomba tingkat provinsi. Ini bukti bahwa warga Blora masih menjunjung tinggi tradisinya," kata Bupati.
"Seperti pada malam ini, Kelurahan Mlangsen mengadakan tasyakuran peringatan 1 suro dengan menggelar pentas wayang kulit semalam suntuk. Ini perlu didukung dan terus dilestarikan agar masyarakat tetap mencintai budayanya sebagai jatidiri bangsa," ungkap Djoko Nugroho.
Usai memberikan sambutan, Bupati yang akrab disapa Kokok ini mengajak sinden Nyi Eni dan Nyi Kristin untuk bermain parikan secara spontanitas. Karena kedua sinden tersebut tidak ada persiapan parikan, maka canggungnya mereka ketika diminta mengucapkan parikan oleh Bupati membuat penonton tertawa.
Setelah bermain parikan, untuk menghibur warga yang hadir, Bupati Djoko Nugroho nembang lagu Caping Gunung ditemani Nyi Eni dan Nyi Kristin. Dengan suaranya yang merdu, ketiga orang ini berhasil membuat para penonton ikut mbeso (berjoged) di depan panggung.
Lakon wayang pun dilanjutkan Ki Dalang Nuryanto hingga Minggu dini hari, dan masyarakat masih setia menyaksikan sampai paripurna. (rs-infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.