BLORA. Pemerintah Kecamatan Kedungtuban Kabupaten
Blora, mewacanakan pembangunan jembatan di atas Sungai Bengawan Solo sebagai
penghubung antar desa-desa di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang terpisah oleh
sungai terpanjang di Pulau Jawa tersebut. Dengan adanya jembatan itu dipastikan
akan semakin melancarkan arus transportasi warga di dua provinsi.
Camat Kedungtuban, Dasiran,
mengungkapkan, pembangunan jembatan penyeberangan ini perlu segara dilakukan
karena akan menghubungkan warga di Desa Jimbung, Kecamatan Kedungtuban dengan desa-desa
di Jawa Timur. Karena selama ini untuk menjangkau dua wilayah tersebut warga
menggunakan sarana perahu tradisional.
"Apalagi, saat ini bibir
sungai bengawan solo terus mengalami penggerusan yang disebabkan penambang
pasir liar,” katanya.
Dia mengungkapkan, bagi warga
Kedungtuban dan sekitarnya yang ingin pergi ke arah Ngawi, Jawa Timur akan
lebih dekat jika melalui Desa Jimbung dengan memanfaatkan sarana transportasi
Sungai Bengawan Solo.
“Karena kalau harus memutar ke arah
Cepu jaraknya lebih jauh. Bisa tiga kali lipatnya,” ujar Dasiran, menjelaskan.
Dia berharap, wacana pembangunan
jembatan di atas Sungai Bengawan Solo tersebut bisa mendapat tanggapan dari
pemerintah. Karena nanti akan banyak manfaat dengan adanya jembatan tersebut.
"Salah satunya adalah
memperlancar mobilitas perekonomian,” kata Dasiran.
Ia mengaku telah membuat proposal
permohonan dan baru melakukan kajian mengenai untung rugi dari pembangunan
jembatan itu.
Kepala Desa Jimbung, Pasrah,
mengaku, telah mengetahui wacana tersebut. Dia berharap ada perhatian dari
pemerintah untuk merealisasikan.
“Kami sudah melakukan komunikasi
dengan bebrapa warga terkait rencana itu. Sebagian dari mereka ada yang
mendukung dan ada yang kurang setuju,” kata Pasrah saat dihubungi lewat telpon
genggamnya.(ams-suarabanyuurip | Jo-infoblora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.