Pages

3 Jun 2014

Pabrik Gula Blora dengan Nilai Investasi Rp 1,7 Triliun Mulai Beroperasi Juni 2014

Pabrik Gula (PG) Blora yang dibangun PT.GMM berdiri di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora. Untuk mencukupi kebutuhan air tawar juga dibangun waduk di kawasan pabrik. (rs-infoblora)
BLORA. Pembangunan Pabrik Gula (PG) Blora oleh PT Gendis Multi Manis (GMM) dengan nilai investasi mencapai Rp1,7 triliun di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora, Jawa Tengah sudah selesai. Pabrik gula berbasis tebu itu direncanakan akan beroperasi pada bulan Juni 2014 ini dengan menawarkan rendeman gula yang tinggi kepada para petani tebu hingga mencapai 8 persen atau setara dengan harga beli tebu yang mencapai Rp 50.000 per kuintal.
 
Saat ini pabrik gula tersebut sedang dalam tahap uji coba dengan kapasitas produksi mencapai 6.000 ton tebu per hari dan diharapkan kedepannya mampu meningkatkan kapasitas produksi hingga 10.000-12.000 ton tebu per hari. Kapasitas produksi total dalam setahun diperkirakan mampu mencapai angka 50.000 ton. Pabrik gula itu selain memproduksi gula kristal putih saat uji coba mesin, juga akan memproduksi gula mentah.

Untuk kebutuhan bahan bakunya pabrik itu akan memperoleh bahan baku dari para petani Blora dan juga dari luar Blora. Saat ini tawaran tebu per kuintal mencapai Rp 50.000 atau lebih tinggi dari harga di pasaran yang hanya mencapai Rp 40.000 per kuintal. Perusahaan juga memberikan jaminan rendeman gula atau kadar gula dalam tebu yang tinggi yaitu 8 persen. Artinya dalam setiap 100 kg tebu yang digiling di pabrik itu, akan menghasilkan gula sebesar 8 kg.

Perusahaan akan bekerja sama dengan para petani tebu lokal dalam melakukan penggilingan tebu di pabrik tersebut dengan pola pembagian hasil 70:30. Petani direncanakan akan mendapatkan 70 persen atau 5,6 kg dari gula yang diperoleh dari hasil rendeman yang sebesar 8 persen itu dan sisanya 2,4 kg akan menjadi milik pabrik gula.

Dengan pola pembagian hasil seperti itu diharapkan petani akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 50.000 dengan asumsi harga jual gula Rp 8.000 per kg. Hal ini tentu akan sangat bermanfaat bagi para petani tebu lokal karena dapat meningkatkan pendapatan mereka dalam menjual hasil rendeman dari penggilingan tebu di pabrik itu. Selain itu juga kehadiran pabrik gula itu memberikan pilihan kepada para petani untuk menggilingkan tebunya di pabrik milik PT Gendis Multi Manis itu.

Kehadiran pabrik gula itu juga akan memicu pertumbuhan petani tebu lokal di Blora sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi gula dari hasil rendeman tebu dan memberikan sumbangan terhadap produksi gula nasional.

Sementara itu secara nasional target produksi dari gula putih Kristal sebesar 2,9 juta ton. Namun target tersebut nampaknya sulit untuk tercapai karena kadar rendeman gula pada tahun 2014 diperkirakan hanya akan mendapatkan rata-rata 7 persen dari target awal 8 persen. Dengan demikian produksi gula putih Kristal nasional hanya akan mampu berada dikisaran 2,5 juta ton. (rs-infoblora | kontributor : Akbar Buwono/Regional Analyst at Vibiz Research)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.