Pabrik Gula (PG) Blora yang dibangun PT.GMM berdiri di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora. Untuk mencukupi kebutuhan air tawar juga dibangun waduk di kawasan pabrik. (rs-infoblora) |
BLORA. Pembangunan Pabrik Gula (PG) Blora oleh PT Gendis Multi Manis (GMM) dengan nilai investasi mencapai Rp1,7 triliun di Desa Tinapan, Kecamatan Todanan, Blora, Jawa
Tengah sudah selesai. Pabrik gula berbasis tebu itu direncanakan akan beroperasi pada
bulan Juni 2014 ini dengan menawarkan rendeman gula yang tinggi kepada
para petani tebu hingga mencapai 8 persen atau setara dengan harga beli
tebu yang mencapai Rp 50.000 per kuintal.
Saat ini pabrik gula tersebut sedang
dalam tahap uji coba dengan kapasitas produksi mencapai 6.000 ton tebu
per hari dan diharapkan kedepannya mampu meningkatkan kapasitas produksi
hingga 10.000-12.000 ton tebu per hari. Kapasitas produksi total dalam
setahun diperkirakan mampu mencapai angka 50.000 ton. Pabrik gula itu
selain memproduksi gula kristal putih saat uji coba mesin, juga akan memproduksi gula mentah.
Untuk kebutuhan bahan bakunya pabrik itu
akan memperoleh bahan baku dari para petani Blora dan juga dari luar
Blora. Saat ini tawaran tebu per kuintal mencapai Rp 50.000 atau lebih
tinggi dari harga di pasaran yang hanya mencapai Rp 40.000 per kuintal.
Perusahaan juga memberikan jaminan rendeman gula atau kadar gula dalam
tebu yang tinggi yaitu 8 persen. Artinya dalam setiap 100 kg tebu yang
digiling di pabrik itu, akan menghasilkan gula sebesar 8 kg.
Perusahaan akan bekerja sama dengan para
petani tebu lokal dalam melakukan penggilingan tebu di pabrik tersebut
dengan pola pembagian hasil 70:30. Petani direncanakan akan mendapatkan
70 persen atau 5,6 kg dari gula yang diperoleh dari hasil rendeman yang
sebesar 8 persen itu dan sisanya 2,4 kg akan menjadi milik pabrik gula.
Dengan pola pembagian hasil seperti itu
diharapkan petani akan memperoleh pendapatan sebesar Rp 50.000 dengan
asumsi harga jual gula Rp 8.000 per kg. Hal ini tentu akan sangat
bermanfaat bagi para petani tebu lokal karena dapat meningkatkan
pendapatan mereka dalam menjual hasil rendeman dari penggilingan tebu di
pabrik itu. Selain itu juga kehadiran pabrik gula itu memberikan
pilihan kepada para petani untuk menggilingkan tebunya di pabrik milik
PT Gendis Multi Manis itu.
Kehadiran pabrik gula itu juga akan
memicu pertumbuhan petani tebu lokal di Blora sehingga diharapkan dapat
meningkatkan produksi gula dari hasil rendeman tebu dan memberikan
sumbangan terhadap produksi gula nasional.
Sementara itu secara nasional target
produksi dari gula putih Kristal sebesar 2,9 juta ton. Namun target
tersebut nampaknya sulit untuk tercapai karena kadar rendeman gula pada
tahun 2014 diperkirakan hanya akan mendapatkan rata-rata 7 persen dari
target awal 8 persen. Dengan demikian produksi gula putih Kristal
nasional hanya akan mampu berada dikisaran 2,5 juta ton. (rs-infoblora | kontributor : Akbar Buwono/Regional Analyst at Vibiz Research)
0 komentar:
Posting Komentar