![]() |
Ilustrasi pekerja Pertamina EP di CPP Gas Blok Gundih Desa Sumber Kec.Kradenan Blora. (rs-infoblora) |
BLORA. Pertamina EP Proyek Pengembangan Gas Jawa (PPGJ) mempersiapkan tenaga kerja lokal untuk operasional Central Processing Plant
(CPP) Area Gundih di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Blora. Tenaga kerja lokal yang terserap sebanyak 131 orang berasal dari
sejumlah kecamatan di Kabupaten Blora.
“Tenaga kerja lokal tersebut rencananya akan disalurkan menjadi operator electric, mechanical, instrument dan processing.
Mereka akan mengikuti program pendidikan, Pelatihan Dasar Operator Gas
Plant dan Processing, selama 3 bulan (12 minggu) yang dilaksanakan
bekerjasama dengan Pudiklat Migas Cepu," kata Suzan Purnamasari, Public Relation Analyst Pertamina EP Asset 4, Rabu (28/5).
Menurut
Suzan, operasional dan perawatan (Operational &
Maintenance/O&M) CPP Blok Gundih nantinya akan dilaksanakan oleh PT
Titis Sampurna. Tenaga kerja yang direkrut tersebut berasal dari
kalangan pemilik lahan (16%), non pemilik lahan (37%), dan kalangan umum
dari masyarakat Kabupaten Blora, dan sekitarnya (47%). "Sehingga
dapat dikatakan bahwa tenaga kerja operator terampil ini ke depan
merupakan tenaga kerja yang 100% berasal dari Kabupaten Blora,"
jelasnya.
Suzan menegaskan, keterlibatan pekerja lokal dalam
pengoperasian CPP merupakan wujud komitmen Pertamina EP secara proaktif
memberikan dampak positif, atas keberadaan operasi perusahaan terhadap
masyarakat di sekitarnya. “Keberadaan CPP telah memberikan kontribusi
positif terhadap kesempatan kerja bagi masyarakat di Kabupaten Blora,”
ujarnya.
CPP Area Gundih yang dibangun tersebut memiliki
kapasitas penjualan gas alam sebesar 50 juta standar kaki kubik per
hari. Direncanakan, produksi gas itu dialirkan melalui pipa sebagai
bahan bakar pembangkit listrik (PLTG), yang berada di wilayah Tambak
Lorok, Semarang, Jawa Tengah, dengan masa kontrak selama 12 tahun.
"Pembangkit listrik tersebut merupakan salah satu proyek negara untuk pembangkit listrik Jawa - Bali", jelasnya.
Pemenuhan
kebutuhan gas untuk operasi PLTGU Tambak Lorok, akan mampu
menggantikan pemakaian BBM (HSD) lebih dari 500 juta liter per tahun,
atau setara dengan 2,9 Triliun rupiah per tahun. Pertamina EP secara
bertahap dalam proses pembangunan tersebut, akan melibatkan tenaga kerja
lokal sampai dengan 60% dari total jumlah pekerja. (rs-infoblora | ali-suarabanyuurip)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.