Pages

28 Mei 2014

Kejaksaan Negeri Blora Tunggu Laporan Resmi Kasus Pembangunan Embung Keruk Randublatung

Tim dari Kejari Blora didampingi aktivis Laskar Ampera dan Lurah Randublatung beberapa waktu lalu meninjau bangunan Embung Keruk yang diduga banyak penyimpangan. (rs-infoblora)
BLORA. Pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Blora, sampai saat ini masih menunggu laporan atas dugaan penyimpangan proyek embung keruk, di Kelurahan Randublatung, Kecamatan Randublatung. Sebelumnya, pihak kejari pernah turun ke lokasi proyek yang selesai dibangun 2012 lalu, untuk mengecek kondisi.

”Kami masih menunggu, jika ada laporan resmi terkait proyek tersebut. karena, informasi yang didapat baru sebagian saja,” kata Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Blora Mochamad Djumali, Selasa (27/5).

Laporan tersebut, tambah Djumali, guna menindaklanjuti hasil temuan di lapangan. Karena, pihaknya masih memerlukan tambahan data dan informasi terkait proyek embung keruk tersebut. Oleh karena itu, dia berharap kepada Laskar Ampera, untuk memberikan data tambahan.

”Mereka ini kan yang awalnya melaporkan adanya penyimpangan, dan punya data lengkap soal proyek itu. Makanya, kami coba tunggu laporan tambahannya, sekalian untu berkoordinasi,” jelasnya.

Terkait pengusutan lebih lanjut, apakah ditangani kejari, Djumali belum bisa memastikan. Sebab, sangat mungkin kasus itu ditarik ke Kejaksaan Tinggi (Kejati), karena menilik nilai penyimpangannya yang cukup besar. Selain itu, dana yang digunakan juga dari pusat melalui APBN, meski ada dana APBD sebagai pendampingnya.

”Lokasinya memang di Blora, dan ada dana APBD Blora yang dikucurkan ke proyek itu. Tapi itu nanti saja, yang penting kami jalan dulu,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu anggota Laskar Ampera, Supardji menambahkan, kalau untuk proyek embung keruk itu, pihaknya cukup tahu banyak. Sebab, prosesnya tak lepas dari campur tangan Ketua Laskar Ampera, yaitu Singgih Hartono. Bahkan, sampai pada pelaksanaannya Singgih Hartono masih ikut memantau. Sehingga, ketika ada ketidakberesan pada proyek itu, bisa cepat diketahui.

”Sudah ada rekomendasi dari tim teknik ITB, atas proyek itu. Semua data ada di Pak Singgih. Tapi beliau sedang ke Malaysia,” jelasnya.

Terpisah, Lurah Randublatung Sutaat HP saat dikonfirmasi membenarkan, jika proyek embung keruk di wilayahnya diduga terjadi penyimpangan. Menurutnya, indikasi penyimpangan itu soal kedalaman kerukan yang semestinya sedalam satu meter lebih, tapi hanya dikeruk kurang dari satu meter. ”Saya pasrahkan ke mereka (Laskar Ampera). Mau dilaporkan ke mana, yang tahu mereka,” ucapnya.

Diketahui, proyek embung keruk di Kelurahan/Kecamatan Randublatung senilai Rp 3,8 miliar, diduga terjadi penyimpangan. Proyek yang dikerjakan pada 2012 lalu itu, diduga tidak sesuai dengan perencanaan. Sebeumnya, Kasi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Tarni Purnomo, turun langsung ke lokasi bersama dua aktivis Laskar Ampera Blora, Supardji dan Joko Prasetyo. (rs-infoblora | Aries-murianews)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.