Jalan Provinsi di Wilayah Kab.Blora Diusulkan Naik Kelas

RM.Hanindyo Andri H, Ketua Komisi C DPRD Blora

BLORA. Kabupaten Blora, Jawa Tengah memiliki potensi Minyak dan Gas Bumi (Migas) yang melimpah. Hal itu dibuktikan dengan potensi kandungan migas di beberapa blok migas yang ada di wilayah tersebut.

Namun meski kaya akan sumber daya alam, kondisi infrastruktur jalan di wilayah Blora jauh dari kata layak. Masih banyak jalan-jalan di wilayah itu yang rusak.

Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Blora, R.M. Hanindyo Andri Haskoro, mengungkapkan, beberapa blok migas itu diantaranya, Blok Cepu, Blok Blora, Blok Gundih, serta Blok Randugunting. "Itu potensi migas yang ada di Blora," katanya, Kamis (30/1/2014) kemarin.

Menurut Andri, sebagai daerah penghasil dan pemilik potensi migas, Blora belum sepenuhnya merasakan manisnya buah dari produksi emas hitam itu."Kondisi jalan yang rusak parah itu menjadi bukti nyata. Kalau Blora minim perhatian dari Pemerintah Pusat dalam hal pembangunan infrastruktur, terutama jalan," ujar dia.

Andri menyatakan, berdasarkan pantauannya di lapangan mayoritas kondisi jalan yang rusak parah itu merupakan jalan dengan kelas jalan provinsi. Sehingga dengan status kelas jalan seperti itu akan sulit menjadikan jalan di Blora menjadi baik. Sebab dari APBD Provinsi Jawa Tengah yang dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur harus dibagi untuk 35 kabupaten/kota.

Dengan alasan itu, Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Blora ini mengusulkan adanya peningkatan kelas jalan provinsi di kabupaten Blora menjadi jalan nasional. Apalagi, saat ini, jalan provinsi di Blora kondisinya sangat parah akibat pengalihan jalur pantura akibat banjir di Kudus dan sekitarnya.

“Dengan menjadi jalan kelas nasional itu, maka akan lebih mudah mendapatkan alokasi pembangunan jalan yang anggarannya jauh lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya,” tegas Andri.

Dia menilai, dengen peningkatan kelas jalan itu akan menjadi penawar kekecewaan masyarakat Blora akibat tidak memperoleh dana bagi hasil (DBH) migas Blok Cepu yang saat ini sudah berproduksi.

"Paling tidak kucuran dana APBN untuk pembangunan jalan itu sebagai kompensasi dari ketidakdilan yang dirasakan Kabupaten Blora. Sehingga Blora sebagai daerah penghasil dan pemilik potensi migas bisa merasakan berkah dan manfaatnya," pungkas Andri. (rs-infoblora | ali SBU)