![]() |
Piala Dekranasda Award yang diraih Kabupaten Blora |
Kerajinan bonggol akar jati hanya kalah dengan produk Kota Pekalongan yang menampilkan batik yang memang sudah menjadi ikon kota tersebut.
Ahmad Syaifuddin, seorang pengrajin bonggol akar jati Blora yang mempresentasikan produk unggulan Blora ini dihadapan dewan juri saat itu. Peserta dari 35 Kabupaten/Kota diseleksi oleh dewan juri dan 10 terbaik mengikuti presentasi untuk memperebutkan juaranya.
"Kami bisa meyakinkan dewan juri bahwa Blora saat ini merupakan sentra kerajinan bonggol akar jati karena punya banyak pembeli dari mancanegara," jelas Ahmad Syaifuddin.
Dia mengungkapkan, jika Blora mengusung mebel maka akan kalah dengan Jepara. Sedangkan bonggol jati memang menjadi identik dengan Blora karena bahan baku banyak tersedia dan juga telah ikut dalam sejumlah pameran tingkat nasional dan internasional.
"Paguyuban perajin kami malah akan diajak ikut pameran di China akhir September nanti bersama perwakilan lima kabupaten lainnya," kata Ahmad.
Tampil di ajang Dekranasda Award memiliki keuntungan karena produk UMKM Blora semakin dikenal di Jawa Tengah. Hal ini semakin mempermudah untuk melakukan promosi hasil-hasil kerajinan khas Blora.
"Hal ini tentu saja berkat dukungan Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UMKM Blora dan Dekranasda Blora," ujarnya.
Sementara itu Ketua Dekranasda Blora, Hj.Umi Kulsum Djoko Nugroho mengaku bangga sebab kerajinan hasil karya masyarakat Blora bisa meraih juara 2. Hal ini menunjukkan bahwa potensi di Blora tak kalah dengan kabupaten lain dan bonggol jati sudah identik dengan wilayah itu.
"Ini jelas suatu kebanggaan bagi kami sebagai warga Blora, bonggol jati ini bisa lebih maju dan meningkatkan perekonomian warga ," kata Umi Kulsum. (rs-infoBlora | sumber : gie-79 Suara Merdeka)
0 komentar:
Posting Komentar