Persiapan Mudik Lebaran, Pengerjaan Betonisasi Jalan Provinsi Dihentikan

DIHENTIKAN : Proyek pembetonan jalan provinsi di Kabupaten Blora menjelang mudik Lebaran dihentikan sementara untuk kelancaran arus lalu lintas (foto : rs-infoBlora)

BLORA. Sejak kemarin (20/7), pekerjaan pengecoran jalan atau pembetonan dalam proyek peningkatan jalan provinsi yang ada di Blora dihentikan. Kegiatan dialihkan untuk menata pekerjaan sehingga bisa dilalui para pengguna jalan. Namun, untuk pekerjaan pengecoran yang tinggal menyisakan beberapa meter akan tetap dilanjutkan.

”Ini untuk menyiapkan jalur arus mudik dan balik Lebaran,” ujar Kepala Balai Pelaksana Teknis Bina Marga Wilayah Purwodadi Dina Pekerjaan Umum Provinsi Jateng Suwito, kemarin.

Dia mengatakan, ada jeda 14 hari sebelum Lebaran untuk memulihkan kondisi jalan agar arus mudik dan balik lancar. Dari 14 hari itu, tujuh hari di antaranya digunakan untuk menata jalan sekaligus membersihkan bekar pekerjaan, sehingga tujuh hari selanjutnya bisa dilewati pengguna jalan.

”Bahkan, jika ada besi yang masih belum dicor, harus dipotong dulu. Fokusnya untuk menyiapkan agar arus lancar. Ini berlaku lagi semuanya,” katanya.

Saat ini, kata Suwito, pekerjaan pengecoran dikebut. Itu untuk memastikan semua proyek selesai tepat waktu. Begitu selesai dicor, jalan tidak bisa langsung dilewati, karena usai beton butuh waktu beberapa hari sebelum siap menahan beban kendaraan yang lewat di atasnya. Sehingga setelah selesai, jalan yang sudah dicor masih ditutup berhari-hari.

Di lokasi pengecoran jalan di Kecamatan Tunjungan sampai Ngawen masih terjadi antrean panjang kendaraan. Sistem buka tutup jalan masih dilakukan. Banyaknya kendaraan berat yang lewat jalur ini menjadikan arus lalu lintas berjalan lambat.

Dihentikannya pengecoran jalan pada 20 Juli ini, kata Suwito, jalan bisa dilalui, sehingga pada tujuh hari sebelum Lebaran semua sudah bisa dilewati. ”Termasuk jalan yang baru dicor tersebut,” tutur Suwito.

Menurutnya, fokus penataan jalur itu diharapkan arus mudik maupun balik Lebaran lancar. Terlebih Blora menjadi jalur alternatif mudik dan balik Lebaran. Hal itu sudah terjadi bertahun-tahun. Sebab, jika jalur selatan lewat Ngawi-Madiun dan jalur Pantura penuh, jalur tengah Blora selalu menjadi pilihan.

”Pekerjaan akan dimulai lagi, minimal tujuh hari setelah Lebaran. Itupun diperkirakan masih belum maksimal. Kami memerkirakan 14 hari setelah Lebaran baru pekerjaan pengecoran akan kembali dilaksanakan. Saat itu arus balik Lebaran sudah habis, sehingga bisa leluasa melakukan pekerjaan,” katanya. (rs-infoBlora | sumber : Suwoko - Murianews.com)