BLORA. Cabang angkat besi dan angkat berat Blora
masih menunggu vonis dari Pengprov Persatuan Angkat Berat dan Angkat
Besi Seluruh Indonesia (PABBSI) Jateng. Ini terkait belum dicabutnya
sanksi larangan bertanding di berbagai ajang termasuk porprov untuk tim
Blora.
Apabila menjelang Porprov 2013 digelar, sanksi tersebut belum dicabut, maka Blora terancam tidak dapat mengirimkan cabang ini ke Banyumas. Sebuah kerugian besar bagi Blora, mengingat cabang angkat besi dan angkat berat merupakan salah satu lumbung medali.
”Kami terus berupaya melakukan lobi agar sanksi tersebut dicabut atau minimal dikurangi. Namun sampai saat ini belum ada kejelasan,” kata Urip Daryanto, Ketua KONI Blora, Senin (22/7) lalu.
PABBSI Blora meneriam sanksi tersebut setelah mengikutsertakan atletnya bertanding di sebuah kejuaraan angkat besi dan angkat berat di Kalimantan pada 2011 lalu. Atlet tersebut memperkuat salah satu kabupaten di Kalimantan.
Mengetahui hal ini, Pengprov PABBSI Jateng langsung menjatuhkan hukuman kepada atlet angkat berat dan angkat besi Blora. Mereka dilarang tampil di berbagai kejuaraan termasuk Porprov Jateng 2013.
”Kami tetap berharap angkat besi dapat bertanding di porprov mendatang. KONI Blora saat ini terus menjalin komunikasi dan melakukan lobi dengan pengurus Pengprov PABBSI termasuk dengan KONI Jateng,” lanjutnya.
Menurut Urip, apabila sanksi itu benar-benar dijatuhkan, maka yang paling dirugikana adalah atletnya. Mereka masih memiliki karir prestasi yang panjang. Sanksi ini tentu membuat atlet-atlet tersebut terhambat dan sulit mengembangkan kualitasnya.
”Atlet-atlet angkat besi dan angkat berat yang dimiliki Blora adalah atlet berbakat. Kami kasihan apabila karir mereka berhenti sampai di sini,” terangnya. (rs-infoBlora | sumber : Syamsul Falak murianews.com)
Apabila menjelang Porprov 2013 digelar, sanksi tersebut belum dicabut, maka Blora terancam tidak dapat mengirimkan cabang ini ke Banyumas. Sebuah kerugian besar bagi Blora, mengingat cabang angkat besi dan angkat berat merupakan salah satu lumbung medali.
”Kami terus berupaya melakukan lobi agar sanksi tersebut dicabut atau minimal dikurangi. Namun sampai saat ini belum ada kejelasan,” kata Urip Daryanto, Ketua KONI Blora, Senin (22/7) lalu.
PABBSI Blora meneriam sanksi tersebut setelah mengikutsertakan atletnya bertanding di sebuah kejuaraan angkat besi dan angkat berat di Kalimantan pada 2011 lalu. Atlet tersebut memperkuat salah satu kabupaten di Kalimantan.
Mengetahui hal ini, Pengprov PABBSI Jateng langsung menjatuhkan hukuman kepada atlet angkat berat dan angkat besi Blora. Mereka dilarang tampil di berbagai kejuaraan termasuk Porprov Jateng 2013.
”Kami tetap berharap angkat besi dapat bertanding di porprov mendatang. KONI Blora saat ini terus menjalin komunikasi dan melakukan lobi dengan pengurus Pengprov PABBSI termasuk dengan KONI Jateng,” lanjutnya.
Menurut Urip, apabila sanksi itu benar-benar dijatuhkan, maka yang paling dirugikana adalah atletnya. Mereka masih memiliki karir prestasi yang panjang. Sanksi ini tentu membuat atlet-atlet tersebut terhambat dan sulit mengembangkan kualitasnya.
”Atlet-atlet angkat besi dan angkat berat yang dimiliki Blora adalah atlet berbakat. Kami kasihan apabila karir mereka berhenti sampai di sini,” terangnya. (rs-infoBlora | sumber : Syamsul Falak murianews.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kritik dan Saran serta masukan sangat berharga demi akuratnya informasi dalam portal infoblora.id ini.