Home » , , , » PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERCEPAT PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK DI DESA SUMBER

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERCEPAT PENGEMBANGAN PERTANIAN ORGANIK DI DESA SUMBER

radiogagakrimangfm.com on 16 Nov 2025 | 16.24


INFOBLORA.ID
- Pemerintah Kabupaten Blora terus memperkuat komitmennya dalam mengembangkan pertanian organik sebagai masa depan sektor pangan daerah. Hal ini ditegaskan Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, saat menghadiri pertemuan petani organik di Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, Selasa (15/11/2025), bersama sejumlah pemangku kepentingan.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Arief menegaskan tekadnya menjadikan Blora sebagai Kabupaten Organik. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah daerah, Nahdlatul Ulama (NU), serta para pelaku pertanian menjadi kunci utama dalam mempercepat transformasi menuju sistem pertanian yang lebih sehat, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

“Kabupaten Blora ini akan menjadi kabupaten organik. Metode SRI ini harus dicontohkan antara pemerintah dengan NU dan pihak lainnya. Kita optimis, insyaallah para petani sebagian nanti akan beralih ke organik. Ini tugas kita semua untuk mengawal program ini. Saya minta Dinas DP4 benar-benar mendampingi metode yang diperkenalkan ini,” ujar Bupati Arief.

Bupati juga menyampaikan kekagumannya terhadap metode SRI (System of Rice Intensification), yang dinilainya membutuhkan ketekunan dan komitmen tinggi. Ia berharap teknik tersebut dapat diperluas ke lebih banyak wilayah di Kabupaten Blora agar produktivitas dan kualitas pertanian semakin meningkat.

Selain itu, Bupati Arief turut membagikan pengalamannya bersama tamu dari Jakarta yang dibuat kagum oleh hamparan sawah subur di wilayah selatan Blora.

“Selama ini Blora dikenal kering, tandus, panas. Ternyata di sepanjang perjalanan dari Cepu, Kedungtuban, Kradenan hingga sini, airnya melimpah dan sawahnya luar biasa. Di empat kecamatan ini bisa tiga kali panen. Ini menunjukkan kawasan ini adalah lumbung pangan kita dan mendukung program Bapak Presiden tentang penguatan ketahanan pangan,” jelasnya.

Program pengembangan pertanian organik di Desa Sumber mendapat dukungan dari CSR Bank Jateng, Pertamina EP Cepu Field, dan PT SPP yang turut hadir dalam kegiatan tersebut bersama Forkopimcam Kradenan, anggota DPRD Blora, Kepala Dinas DP4, serta para petani organik setempat.

Dalam pertemuan tersebut, Rakam, perwakilan Asosiasi Petani Organik Desa Sumber, memaparkan sejumlah teknik penerapan metode SRI, antara lain:

  • Bibit ditanam pada usia 9 hari

  • Jarak tanam 30 x 30 cm

  • Satu lubang ditanami satu bibit tunggal

  • Pengairan tidak boleh tergenang lebih dari 12 jam

  • Penggobrokan gulma dilakukan 4 kali setiap musim

  • Varietas yang digunakan: Mentik Susu

  • Pupuk organik 5 ton/hektare ditambah POC, MOL, dan pestisida organik

  • Total lahan aktif 5 hektare dengan 4 kali musim tanam per tahun

  • Produksi mencapai 6–7 ton/hektare

  • Satu bibit mampu berkembang hingga 90 anakan

  • Potensi pengembangan lahan mencapai 10 hektare

Program ini merupakan tindak lanjut arahan PBNU tingkat provinsi terkait percepatan pengembangan pertanian organik di Jawa Tengah.

Di akhir acara, Bupati Arief berharap kolaborasi antara pemerintah, petani, lembaga masyarakat, dan perusahaan dapat mempercepat terwujudnya Blora sebagai kabupaten percontohan pertanian organik.

Share this article :

0 komentar:

 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved