INFOBLORA.ID - Kebakaran sumur minyak ilegal di Dusun Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, pada Minggu (17/8/2025) menjadi tamparan keras bagi Jawa Tengah.
Peristiwa yang hingga kini masih menyisakan kobaran api tersebut tidak hanya menelan korban jiwa, tetapi juga membuka mata publik tentang bahaya aktivitas pengeboran ilegal yang dilakukan tanpa standar keselamatan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah, Sumarno, menegaskan perlunya langkah nyata untuk menata keberadaan sumur minyak rakyat. Menurutnya, pemadaman api memang menjadi prioritas utama, namun langkah jangka panjang harus diarahkan pada sistem pengawasan yang lebih ketat.
“Risikonya besar sekali. Kalau aktivitas pengeboran tidak resmi, biasanya tak ada yang menguji aspek keamanannya. Inilah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama,” ujarnya.
Pemprov Siapkan Tim Verifikasi
Sumarno mengungkapkan, Pemprov Jateng kini menyiapkan tim verifikasi lintas sektor untuk memetakan sekaligus menilai keberadaan sumur minyak rakyat. Pembentukan tim tersebut sebenarnya sudah dirancang sebelum tragedi Gendono terjadi.
“Bukan hanya di Blora, tetapi seluruh wilayah Jawa Tengah akan diverifikasi,” tegasnya.
Meski demikian, Pemprov Jateng masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah pusat terkait pola aturan dan pengawasan yang akan diterapkan.
Ratusan Warga Mengungsi
Seperti diberitakan sebelumnya, tragedi kebakaran ini mengakibatkan sekitar 300 kepala keluarga atau 750 jiwa di Desa Gandu terpaksa mengungsi ke rumah warga sekitar.
Tiga orang dilaporkan meninggal dunia, masing-masing Tanek (60), Sureni (52), dan Wasini (50). Sementara Yeti (27) bersama anak balitanya masih menjalani perawatan intensif di RS Sardjito, Yogyakarta, dalam kondisi kritis.
Upaya Pemadaman
Tim gabungan dari BPBD Blora, Damkar, Satpol PP, PPSDM Migas Cepu, hingga Damkar Bojonegoro telah dikerahkan ke lokasi. Hingga hari kelima, Kamis (21/8/2025), api belum sepenuhnya padam, meski kobarannya mulai mengecil.
Untuk mempercepat penanganan, empat alat berat berupa eskavator diturunkan guna melakukan pengurukan di titik semburan api.
0 komentar:
Posting Komentar