Home » , , » BANK SAMPAH AL-KASYAF JADI MODEL NASIONAL, PLN PEDULI DORONG EKONOMI KERAKYATAN BERBASIS LINGKUNGAN

BANK SAMPAH AL-KASYAF JADI MODEL NASIONAL, PLN PEDULI DORONG EKONOMI KERAKYATAN BERBASIS LINGKUNGAN

radiogagakrimangfm.com on 22 Agu 2025 | 13.48


INFOBLORA.ID
- PT PLN (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis lingkungan. Salah satu wujud nyata adalah dukungan terhadap Bank Sampah Al-Kasyaf (BSA), mitra binaan PLN Peduli, yang kini meraih pengakuan nasional sebagai model pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat.

Pengakuan tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Koperasi dan UKM, Maman Abdurrahman, saat meresmikan program Perluasan Keterlibatan UMKM dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di BSA, Cileunyi, Kabupaten Bandung, pada 19 Mei 2025. Dalam kesempatan itu, BSA juga ditetapkan sebagai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) oleh Kementerian Koperasi dan UKM.

“SPPG Cileunyi Al-Kasyaf dipilih karena memenuhi indikator sebagai SPPG ramah UMKM. Di sini, ekosistem MBG melibatkan pelaku usaha dari hulu ke hilir—dari pengolahan bahan pangan lokal, penyediaan jasa boga, hingga pengelolaan limbah. Ini model ekonomi kerakyatan yang berjalan nyata,” ujar Menteri Maman, Jumat (22/8/2025).

PLN Peduli Dorong Pertumbuhan

BSA merupakan penerima manfaat program PLN Peduli yang dijalankan oleh PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah (UIT JBT) sejak 2024. Dukungan diberikan dalam bentuk sarana prasarana, pelatihan, hingga penguatan kapasitas kelembagaan.

“PLN UIT JBT bangga bermitra dengan Bank Sampah Al-Kasyaf. Kolaborasi ini bukan hanya solusi terhadap persoalan lingkungan, tetapi juga instrumen penggerak ekonomi lokal yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui program PLN Peduli, kami ingin memastikan bahwa manfaat pembangunan dan energi bersih dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Handy Wihartady, General Manager PLN UIT JBT.

Dampak Nyata untuk Ekonomi Lokal

Melalui kolaborasi dengan PLN UIT JBT, BSA mencatat pertumbuhan signifikan. Pendapatan meningkat hampir lima kali lipat, volume sampah terkelola melonjak menjadi 34 ton per bulan, dan wilayah layanan meluas hingga lintas kecamatan di Bandung Raya.

Jumlah tenaga kerja lokal bertambah, konsumsi listrik meningkat seiring naiknya aktivitas produksi, dan jaringan nasabah berkembang pesat dengan kemitraan lebih dari 2.000 pedagang pasar. Kini, BSA juga menjadi pusat edukasi sekaligus rujukan nasional dalam pengelolaan sampah berbasis masyarakat.

Capaian ini turut mendukung realisasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama poin 1 (Tanpa Kemiskinan), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 10 (Mengurangi Ketimpangan), serta 13 (Aksi terhadap Perubahan Iklim).

Motivasi Baru Bagi BSA

“Kami sangat bersyukur atas kepercayaan ini. Penetapan BSA sebagai SPPG menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus menciptakan manfaat nyata, termasuk membuka lebih banyak lapangan kerja di wilayah Kabupaten dan Kota Bandung,” kata Prof. Giovani Van Rega, Ph.D. atau Mang Geo, Ketua Yayasan Al-Kasyaf.

Penetapan BSA sebagai SPPG oleh pemerintah semakin memperkuat kiprahnya dalam mendukung Program MBG. Keterlibatan UMKM lokal dalam produksi dan distribusi makanan bergizi tidak hanya menggerakkan ekonomi rakyat, tetapi juga menciptakan peluang kerja dan memperluas perlindungan sosial.

“Kolaborasi kami dengan BSA adalah representasi dari visi PLN: tidak hanya menerangi negeri, tetapi juga menumbuhkan masa depan yang berkeadilan dan berkelanjutan,” tutup Handy Wihartady.

Share this article :

0 komentar:


 
Copyright © 2013. infoblora.id - All Rights Reserved