INFOBLORA.ID - Sebuah truk boks besar bernomor polisi B 9313 UEY tersesat di tengah hutan wilayah Dukuh Trembes, Desa Doplang, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pada siang bolong. Truk tersebut diduga nyasar akibat mengikuti panduan dari aplikasi Google Maps.
Ngadiran, warga setempat, mengungkapkan bahwa truk tersebut hendak mengirim bahan plastik dari wilayah Jawa Timur ke Semarang.
"Tersesat Google Maps, ajeng (hendak) kirim ke Semarang," kata Ngadiran kepada wartawan, Senin (30/6).
Menurutnya, peristiwa tersebut terjadi sejak Minggu siang (28/6). Sopir sempat menyadari dirinya salah jalur, namun ukuran truk yang besar menyulitkan untuk berputar balik di jalan sempit kawasan hutan.
"Posisi sudah dua hari. Mau putar balik, tapi bagian belakang truk tidak nyampai," jelas Ngadiran.
Lokasi kejadian diketahui berada di jalur hutan Desa Trembes yang menghubungkan Doplang dan Kunduran. Kejadian ini menarik perhatian warga karena ada dua truk yang tersesat. Satu truk berhasil putar balik di lokasi berbeda, sementara satu lainnya terjebak karena roda belakang kejeglong (masuk ke dalam tanah).
"Yang satu masih menunggu, sudah putar balik di tempat beda. Yang satunya kejeglong. Jalannya sempit, susah muter," tambahnya.
Warga sebenarnya sudah memperingatkan sopir agar tidak melanjutkan perjalanan di jalur tersebut. Namun, sopir tetap nekat mencari tempat putar balik hingga akhirnya terjebak.
"Sempat diteriaki orang-orang. Kemudian mencari putar balik. Sopirnya ya tidak apa-apa, cuma pusing. Sudah dicoba ditarik pakai truk tebangan, tapi tidak berhasil," ujarnya.
Hingga berita ini ditulis, truk masih dalam posisi terjebak dan belum berhasil dievakuasi keluar dari hutan.
Kapolsek Jati, AKP Sugiman, membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, truk besar itu tersesat saat melintas di perbatasan Dukuh Trembes, Desa Doplang dan Dukuh Nglencong, Kecamatan Kunduran.
"Telah terjadi mobil boks besar salah jalan. Hendak putar balik, malah kepetel," ujar Sugiman.
Ia menambahkan bahwa sopir semula berniat menghemat bahan bakar dengan mengikuti rute alternatif dari aplikasi GPS. Sayangnya, jalur yang dipilih justru menyesatkan truk ke tengah hutan.
"Mengikuti GPS dari Surabaya tujuan Kunduran. Pengin ngirit BBM malah salah jalan," pungkasnya.
Pihak kepolisian dan warga setempat masih berusaha mengevakuasi kendaraan dari lokasi kejadian.
0 komentar:
Posting Komentar