INFOBLORA.ID - Dinas Perumahan, Permukiman, dan Perhubungan (Dinrumkimhub) Kabupaten Blora terus meningkatkan pelayanan penerangan jalan umum (PJU) demi menjamin kenyamanan dan keamanan masyarakat saat beraktivitas di malam hari. Tahun 2025 ini, Pemkab Blora menargetkan penambahan lebih dari 500 titik PJU berbasis teknologi LED hemat energi.
Kepala Bidang Sarana Prasarana Perlengkapan Jalan (SPPJ) Dinrumkimhub Blora, Penny Astuti, mengungkapkan bahwa program penambahan PJU dilakukan secara bertahap, menyasar wilayah-wilayah yang selama ini belum terjangkau penerangan. Termasuk di dalamnya jalan penghubung antar desa, kawasan padat lalu lintas, hingga lokasi rawan kecelakaan dan kriminalitas.
“Tahun ini kami akan menambah sebanyak 536 titik lampu PJU. Dari jumlah itu, sebanyak 261 unit menggunakan tenaga surya (solar cell), dan sisanya 275 titik menggunakan sistem konvensional. Semuanya memakai lampu LED agar lebih hemat energi dan ramah lingkungan,” jelas Penny, Rabu (2/7/2025).
Ia menambahkan, hingga Juni 2025 jumlah PJU di Kabupaten Blora tercatat mencapai 8.316 titik. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang berjumlah 7.780 titik. Penambahan tahun ini mencakup 16 kecamatan, dengan total anggaran sebesar Rp11,35 miliar yang bersumber dari APBD Kabupaten Blora Tahun 2025.
“Anggaran ini tidak hanya untuk pengadaan dan pemasangan, tapi juga pemeliharaan. Saat ini konsumsi daya listrik PJU kita cukup tinggi. UPJ Rayon Blora menggunakan 418 kWh meter, sementara Cepu sebanyak 349 kWh meter, dengan rata-rata tagihan listrik lebih dari Rp700 juta per bulan,” imbuhnya.
Penny menegaskan bahwa keberadaan PJU tidak sekadar soal penerangan, tetapi juga berperan penting dalam mengurangi potensi kecelakaan serta meningkatkan keamanan di malam hari. Oleh karena itu, pemerintah daerah juga menyiapkan layanan aduan masyarakat apabila terdapat PJU yang tidak berfungsi.
"Silakan masyarakat menghubungi call center kami jika menemukan PJU mati atau bermasalah. Ini adalah bagian dari upaya kami dalam pemerataan akses penerangan jalan secara bertahap dan berkelanjutan di seluruh wilayah Blora," tandasnya.
Program ini menjadi bagian penting dalam strategi pemerintah daerah menekan emisi karbon di sektor transportasi dan infrastruktur melalui penerapan teknologi ramah lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar