Kepala Desa Kalinanas, Jani, menanyakan kepastian pembebasan lahan Bendungan Randugunting dalam acara sosialisasi, Rabu (16/1/2019). (foto: dok-ib) |
Pasalnya dalam sosialisasi tersebut,
BBWS Pemali Juana belum menyebutkan kapan waktu yang pasti untuk
pembayaran pembebasan tanah. Warga Desa Kalinanas dan Desa Gaplokan
yang akan terdampak pembangunan bendungan ingin adanya kepastian ini.
Kepala Desa Kalinanas, Jani, yang hadir
dalam sosialisasi meminta agar Kepala BBWS Pemali Juana bisa
memberikan kepastian pembayaran lahan bagi warganya.
“Saya sebagai Kepala Desa selalu jadi
sasaran pertanyaan warga yang selalu menanyakan kapan pembebasan
lahan dilakukan. Pasalnya kabar pembangunan bendungan ini sudah
didengar sejak awal tahun 2018 lalu,” ujar Jani.
Pihaknya juga meminta agar seluruh
warga desanya bersama warga Desa Gaplokan diberi kesempatan untuk
bekerja di proyek Bendungan Randugunting ini.
“Kami berharap warga kami bisa
bekerja ikut proyek ini, sekaligus yang mempunyai armada untuk
mengangkut material bangunan. Disamping itu kami minta kejelasan
kapan pembebasan lahan dilakukan, dan pembangunan jembatan layang
karena jalan utama dari Japah menuju Kalinanas nantinya akan masuk
daerah genangan bendungan,” lanjut Jani.
Sono, salah satu warga juga meminta kepastian pembebasan lahan karena pihaknya tidak mau proyek berjalan sebelum seluruh proses pembebasan beres. (foto: dok-ib) |
Hal yang sama juga disampaikan Sono,
salah satu warga Desa Kalinanas yang meminta kejelasan pelaksanaan
pembebasan lahan. Dirinya tidak mau pembangunan dimulai sebelum
pembebasan lahan selesai dilakukan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BBWS
Pemali Juana, Ir. H Ruhban Ruzziyatno, MT langsung memberikan jawaban
bahwa proses pembebasan lahan menurutnya menunggu selesainya
pemeriksaan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Kami akan mengupayakan percepatan
agar pemeriksaan BPKP bisa segera selesai. Diupayakan bulan Maret
nanti,” ujar Ir. H Ruhban Ruzziyatno, MT.
“Untuk tenaga kerja, kami pastikan
bahwa warga Desa Kalinanas dan Gaplokan akan dilibatkan. Sesuai pesan
Pak Presiden, prinsip kita adalah kerja, kerja, kerja. Jangan sampai
ada masyarakat sekitar yang menganggur. Utamanya disesuaikan dengan
kemampuannya,” lanjut Ir. H Ruhban Ruzziyatno, MT.
Kepala BBWS Pemali Juana (dua dari kanan) menjanjikan bahwa pembebasan lahan akan dilakukan pada bulan Maret mendatang. (foto: dok-ib) |
Sementara itu, terkait usulan
pembangunan jalan layang, menurutnya hal itu sudah masuk perencanaan
proyek. Pihaknya juga berjanji akan memperbaiki akses jalan yang
rusak akibat lalu-lalang kendaraan pengangkut material bangunan
bendungan.
“Nanti kita buatkan surat pernyataan
dan perjanjian bersama tentang perbaikan jalan yang rusak akibat
dilintasi kendaraan berat dan kendaraan material bangunan,”
ucapnya.
Camat Sumber, Kabupaten Rembang,
Kamdani, S.Sos, S.IP mengucapkan terimakasih kepada Bupati Blora yang
telah menyediakan lahan pembangunan Bendungan Randugunting yang
airnya nanti untuk irigasi pertanian di Rembang dan juga Pati.
“Sudah lama kami di Rembang ingin
memiliki bendungan besar untuk irigasi pertanian. Ternyata oleh
Pemerintah Pusat ditempatkan di wilayah Blora. Terimakasih Pak Bupati
Blora, semoga ini membawa berkah untuk Blora dan Allah akan membalas
kebaikan warga Blora,” ungkapnya.
(berita sebelumnya : klik - Dianggarkan 858,7 Miliar, Proyek Nasional Bendungan Randugunting Disosialisasikan )
Sosialisasi diakhiri dengan ramah tamah
antara Bupati, BBWS Pemali Juana, OPD terkait dan masyarakat umum.
Turut hadir dalam acara tersebut Dandim 0721/Blora Letkol Inf Ali
Mahmudi, SE, Kepala Bappeda Blora Ir. Samsul Arief, dan Kepala DPUPR
Blora Ir. Samgautama Karnajaya MT. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar