![]() |
Wakil Bupati Blora H.Arief Rohman mengutarakan gagasan revitalisasi Makam Cut Meurah Intan di sela kegiatan bersih-bersih dan ziarah Hari Pahlawan. (foto: dok-infoblora) |
Rencana usulan revitalisasi disampaikan
Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si dalam sela kegiatan bersih-bersih
makam Pocut Meurah Intan dalam rangka Hari Pahlawan, bersama ratusan
anggota Pramuka Penggalang, Senin (12/11/2018) lalu.
“Sebagai penghargaan atas jasa Pocut
Meurah Intan yang telah gigih melawan penjajah untuk kemerdekaan
Indonesia dan sangat dikenal di wilayah Aceh, kami akan mencoba
berkoordinasi dengan Pemprov Aceh. Mencoba membahas kemungkinan untuk
direvitalisasi atau dibuat yang bagus,” ucap Arief Rohman.
Dahulu sempat ada rencana pemindahan
makam Pocut Meurah Intan oleh Pemprov Aceh, namun hingga kini rencana
itu tak kunjung terlaksana. Sehingga pihaknya ingin kembali melakukan
koordinasi dengan Pemprov Aceh.
Untuk diketahui, Pocut Meurah Intan
ditangkap oleh Belanda pada tahun 1902 dan diasingkan ke Blora pada
tahun 1905 karena dirasa perjuangannya membahayakan. Selama di Blora,
ia tinggal dan dirawat oleh salah satu keluarga di Desa Kauman
(sekarang sebelah utara Masjid Agung Baitunnur Blora) dan meninggal
pada tahun 1937 tepatnya pada tanggal 20 September sesuai yang
tertera pada nisan makamnya.
![]() |
Ratusan anggota Pramuka Penggalang melaksanakan kegiatan bersih-bersih makam Pocut Meurah Intan. (foto: dok-infoblora) |
“Kegiatan ini dilaksanakan untuk
menanamkan jiwa nasionalisme dan kepahlawanan kepada adik-adik
Penggalang Pramuka yang beberapa hari lalu telah dilantik menjadi
Penggalang Garuda. Mengenalkan kepada mereka bahwa di Blora juga ada
makam pahlawan yakni Pocut Meurah Intan seorang Srikandi, pejuang
dari Aceh yang diasingkan ke Blora dan meninggal disini. Pocut Meurah
Intan adalah pahlawan wanita yang menentang Belanda layaknya Cut Nyak
Dien maupun Cut Nyak Meutia,” lanjutnya.
Kegiatan bersih-bersih tidak hanya
dilakukan pada Makam Pocut Meurah Intan saja, namun juga makam
pejuang 1945 yakni M Abu Umar Imam Chourmain yang letaknya bedekatan.
Nama Abu Umar sendiri dijadikan nama jalan mulai dari Pendopo Rumah
Dinas Bupati Blora ke barat menuju lapangan Bhayangkara.
Naila, salah satu anggota Penggalang
Garuda dari SMP Negeri 1 Blora yang ikut dalam kegiatan tersebut
mengaku baru kali ini dirinya mengetahui makam Pocut Meurah Intan.
“Sudah pernah dengar nama Pocut
Meurah Intan, namun baru kali ini melihat langsung makamnya. Senang
rasanya bisa mengikuti kegiatan bersih-bersih makam Pocut Meurah
Intan sembari mengingat perjuangan para pahlawan ketika melawan
penjajah. Semoga arwah beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi Nya,
aamiin,” ujar Naila. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar