Sumadi sedang mengambil air di sumur yang ia gali di dasar Embung Ngampon, Dukuh Jlubang, Desa Ngampon, Kecamatan Jepon. (foto: dok-infoblora) |
Warga di Dukuh Jlubang terpaksa
menggali dasar embung yang telah mengering untuk mendapatkan air
bersih. Embung Desa Ngampon seluas 25 ribu meter persegi yang telah
mengering sejak bulan Juni lalu ini digali bagian dasarnya layaknya
sumur untuk menampung sumber air tanah.
Sumadi (40), salah satu warga yang
ditemui Rabu sore (26/9/2018) kemarin sedang menimba air dari sumur
sederhana yang ia gali di dasar embung. Setiap hari ia dan para
tetangga antri secara bergiliran mengambil air dari dasar embung ini.
(berita terkait : klik - Kemarau Blora Diprediksi Sampai November)
(berita terkait : klik - Kemarau Blora Diprediksi Sampai November)
Meskipun tidak sebening air sumur pada
umumnya, namun mereka sudah merasa senang bisa mengambil air sedikit
demi sedikit dari dasar embung ini.
“Ini saya gali sudah tiga tahun ini.
Jadi sudah tiga kali kemarau selalu buat sumur di dasar embung karena
sulit air. Sumur di rumah juga airnya tidak cukup untuk kebutuhan MCK
serta minum ternak sapi,” ujar Sumadi sambil mengisi kedua ember
yang ia bawa memakai pikulan kayu.
Ngasi sedang mengisi kendil wadah air yang ia bawa ke dasar Embung Ngampon yang mengering. (foto: dok-infoblora) |
“Semoga segera ada bantuan air bersih
sampai di kampung kami yang ada di sekitar embung ini. Beberapa waktu
lalu ada bantuan tapi tidak sampai disini, sudah habis di sebelah
barat sana,” ungkap Ngasi.
Embung yang dibangun dan dikelola oleh
BBWS Pemali Juana ini awalnya diharapkan bisa menjadi tampungan air
saat musim kemarau. Namun ternyata airnya selalu habis di bulan
pertama musim kemarau. Warga sekitar memperkirakan ada kebocoran
plengsengan embung sehingga air cepat habis. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar