![]() |
Kebakaran sumur minyak tua di Desa Ledok Kecamatan Sambong diduga akibat pembakaran semak daun jati kering yang ada di sekitarnya. (foto: ilustrasi) |
Berdasarkan keterangan Direktur Utama
PT.BPE, Christian Prasetya, terbakarnya dua titik sumur minyak tua
itu terjadi tidak bersamaan. Namun berbeda hari dan lokasinya
keduanya tidak berdekatan.
“Yang terbakar dahulu adalah titik
sumur nomor 126 pada hari Rabu malam (19/9/2018). Sedangkan titik
sumur nomor 229 terbakar pada Jumat siang (21/9/2018),” ucap
Christian Prasetya.
Beruntung tidak sampai timbul korban
jiwa. Nyala api juga berhasil dipadamkan oleh petugas damkar
Pertamina EP Cepu. Karena titik sumur yang terbakar tidak sedang
diproduksi, sehingga pemadamannya lebih cepat.
“Kami perkirakan api berasal dari
pembakaran semak dan daun kering di hutan yang merambat sampai ke
titik sumur minyak,” lanjutnya.
Pihaknya meminta masyarakat penambang
berhati-hati di kawasan penambangan sumur minyak tua. Tidak boleh
membakar daun kering di hutan maupun merokok. Daun-daun kering juga
ia minta untuk dibersihkan dari titik sumur minyak tua.
Guna mencegah kejadian ini tidak
terulang kembali, patroli keliling kawasan sumur minyak tua yang ada
di bawah tegakan jati akan ditingkatkan baik patroli siang ataupun
malam.
“Kita juga sudah melakukan koordinasi
dengan Perhutani selaku pamilik kawasan hutan untuk bisa bersama-sama
menjaga keamanan dan keselamatan,” pungkasnya.
Diketahui bersama, sejak dahulu Desa
Ledok memiliki ratusan titik sumur minyak tua yang tersebar di tengah
hutan jati. Hingga kini sebagian diproduksi lagi oleh BUMD Blora,
masyarakat penambang dan Pertamina. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar