Wulandari sinden asal Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora berhasil menjuarai ajang Sinden Idol 2018 dan keluar sebagai juara kedua, Minggu malam lalu (6/5/2018). (foto: dok-ib) |
Terbukti, Minggu malam (6/5/2018) lalu
salah satu sinden berbakat asal Sambonganyar, Kecamatan Kradenan
berhasil menjuarai ajang Sinden Idol IV 2018 di Kampung Budaya,
Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Ia adalah Wulandari (25), perempuan
yang sudah 12 tahun berkecimpung di dunia sinden ini berhasil meraih
juara kedua di ajang tersebut. Dirinya berada di urutan kedua,
mengalahkan puluhan peserta lainnya yang berasal dari berbagai daerah
se Pulau Jawa, mulai Jawa Timur, Jawa Tengah, DIY hingga Jakarta.
Saat dihubungi Selasa (8/5/2018), ia
mengaku hanya kalah dengan Linda Ningsih peserta asal Cilacap yang
dinilainya memiliki kemampuan bagus. Juara kedua dirinya, dan juara
ketiga Wahyu dari Jakarta.
“Alhamdulillah, meraih juara dua ini
saja sudah diluar dugaan. Nggak nyangka, karena semua pesertanya
mempunyai bakat yang luar biasa,” ucapnya.
![]() |
Wulandari (lima dari kiri) foto bersama sesaat setelah penyerahan hadiah dalam malam Grand Final Sinden Idol IV 2018 di Unnes Semarang, Minggu (6/5/2018). (foto: dok-ib) |
“Dalam babak grand final yang diikuti
sepuluh pesinden kemarin, saya menyanyikan dua tembang. Yakni tembang
wajib Pangkur Laras Slendro Pathet Songo dan tembang pilihan Langgam
Roning Turi,” lanjut Wulandari.
Bertindak sebagai juri dalam babak
grand final tersebut adalah Widodo Brotosejati (dosen Sendratasik
Unnes), Suyoto (ISI Surakarta), Sutarmi (empu sinden Semarang),
Bambang Supriyono (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng) dan juri
kehormatan Sri Puryono (Sekda Provinsi Jawa Tengah).
“Sempat ndredeg, tapi
alhamdulillah lancar dan bisa memberikan yang terbaik untuk Kabupaten
Blora,” ujar perempuan yang akrab dipanggil Wulan ini.
Ia menuturkan, semua kompetitor nya
dalam ajang tersebut merupakan jebolan sekolah kesenian. Hanya
dirinya saja yang berprofesi sinden secara otodidak, tanpa mengenyam
pendidikan atau sekolah kesenian. Namun sejak kelas satu SMP dirinya
sudah mulai berlatih nyinden karena lingkungan keluarganya memang
pelaku seni.
“Bapak saya pengrawit, dan sejak SMP
diajari nyanyi tembang jawa oleh kakak saya yang juga seorang panjak
kendang,” ungkap Wulan.
Hingga kini sudah puluhan dalang ia
ikuti untuk manggung di berbagai kota. Tidak hanya di wilayah
Kabupaten Blora saja, namun juga lintas Jawa Tengah - Jawa Timur.
(jo-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar