![]() |
Sejumlah mahasiswa FKT UGM dan jajaran Pemkab Blora mengikuti aksi penanaman pohon di Dukuh Kudu, Desa Nglebak, Kecamatan Kradenan, Minggu (18/3/2018). (foto: dok-ib) |
Bertempat di Kawasan Hutan Dengan
Tujuan Khusus (KHDTK) Getas-Ngandong yang merupakan area pengembangan
pendidikan dan pelatihan dalam pengelolaan hutan bagi civitas
akademika FKT UGM, penanaman difokuskan di Petak 146-147 Dukuh Kudu,
Desa Nglebak, Kecamatan Kradenan.
Setidaknya ada 4000 bibit pohon yang
ditanam bersama di petak tersebut, baik di areal hutan, pekarangan
warga dan pinggiran Sungai Bengawan Solo. Berupa bibit pohon jambu
air, jambu kristal, kelengkeng, petai dan cemara.
Hadir dalam kegiatan itu Wakil Dekan
FKT Bidang Aset, Keuangan dan SDM Dr. Rohman, S.Hut., M.P, Wakil
Bupati Blora H. Arief Rohman M.Si, Wakil Departemen Silvikultur FKT
UGM Ir. Sri Danarto, M.Agr.SC, Asisten Pemerintahan Sekda Blora
Setyo Edy, SH.,M.Hum, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ir. Dewi
Tedjowati, Kepala Bagian Perekonomian Rudatiningsih SE.,MM, Camat
Kradenan Sutarso dan mahasiswa FKT UGM sebanyak 175 orang.
![]() |
Penanaman bibit pohon jambu oleh Wakil Bupati dan Wakil Dekan FKT UGM di tepi Sungai Bengawan Solo yang ada di Desa Nglebak. (foto: dok-ib) |
“Ini merupakan tantangan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Blora dalam pengelolaan hutan. Untuk itu, kami berharap ada kerja sama yang berkelanjutan dengan FKH UGM ke depan, supaya dapat terus memunculkan inovasi-inovasi dalam pengelolaan hutan yang baik.,” ujarnya.
Menurutnya kegiatan ini sejalan dengan visi misi Pemerintah Daerah Kabupaten Blora yang memfokuskan pembangunan di Blora bagian selatan. Sebagaimana diketahui bahwa Blora bagian selatan merupakan area miskin karena letaknya berada di tengah hutan.
“Dengan adanya pengelolaan kawasan hutan dengan konsep KHDTK ini, diharapkan UGM dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan dan meningkatkan ilmu pengetahuan tentang kehutanan,” lanjut dia.
Khusus untuk penanaman bibit pohon buah-buahan kali ini, ia juga berharap kedepan hasil buahnya bisa dimanfaatkan warga masyarakat setempat sehingga bisa menambah penghasilan ekonomi mereka. Selain itu juga untuk menunjang kebutuhan gizi dan vitamin.
Adapun Wakil Dekan FKT Bidang Aset,
Keuangan dan SDM Dr. Rohman, S.Hut., M.P menyampaikan bahwa kegiatan
penanaman pohon di Desa Nglebak ini merupakan salah satu program
KHDTK Getas-Ngandong yang dilaksanakan oleh UGM. Hutan yang dahulu
hanya ditanami jati saja dan kurang memiliki manfaat untuk
masyarakat, kini divariasi dengan penanaman berbagai jenis pohon.
“Selama ini hutan hanya ditanami
dengan jati dan hasilnya belum bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat
hutan. Sehingga banyak warga desa hutan yang membuka lahan hutan
menjadi sawah di sekitar aliran sungai atau istilahnya corah untuk
ditanami tanaman pangan. Bahkan jika warga terdesak dengan kebutuhan
ekonomi, tak jarang mereka nekat mencuri kayu jati di hutan,”
ujarnya.
(berita terkait : klik - UGM Kelola Hutan Getas-Ngandong Seluas 10.901 Hektar)
(berita terkait : klik - UGM Kelola Hutan Getas-Ngandong Seluas 10.901 Hektar)
Atas dasar itu, dengan program KHDTK
tersebut UGM mengajak seluruh pihak terkait untuk mengelola hutan
lebih baik lagi. Lahan yang dikelola UGM melalui program KDHTK seluas
10.901 hektar semuanya tidak akan ditanami jati saja.
“Jati maksimal 50
persennya saja, sisanya kita akan tanami dengan pepohonan lainnya
yang bisa menghasilkan komoditas lain sehingga bisa meningkatkan
pendapatan masyarakat desa hutan dengan sistem kerjasama melibatkan
LMDH. Seperti kegiatan kali ini,” lanjutnya. (humaskab | res-ib)
0 komentar:
Posting Komentar