Pelatihan dan Simulasi penanganan bencana alam oleh BPBD Blora kepada para relawan, Senin (19/3/2018). (foto: dok-ib) |
Kegiatan yang bertujuan untuk
mengedukasi masyarakat guna mengantisipasi pengurangan resiko bencana
itu mulai dilaksanakan Senin (19/3/2018) di Markas BPBD Blora dan
selanjutnya akan menyasar tujuh desa yang memiliki potensi bencana
banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Blora, Sri Rahayu
menyatakan bahwa pembekalan tentang simulasi pengananan banjir sangat
penting bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan. Mereka akan
dibekali dengan cara pendirian posko, sistem pelaporan bencana,
evakuasi serta rehabilitasi daerah terdampak.
“Hari ini (kemarin-red) Pelatihan dan
Simulasi kami buka di Markas BPBD dengan menyasar para relawan tim
reaksi cepat (TRC) Susosentiko. Setelah itu pelatihan dan simulasi
akan dilaksanakan di desa dan kelurahan yang memiliki potensi
banjir,” ujar Sri Rahayu.
Diantaranya adalah Desa Sambong
Kecamatan Sambong; Kelurahan Ngroto Kecamatan Cepu, Desa Sogo
Kecamatan Kedungtuban, Desa Purworejo Kecamatan Blora, Desa Kebonrejo
Kecamatan Banjarejo, Desa Kedungwaru Kecamatan Kunduran dan Desa
Kedungwungu Kecamatan Todanan.
Tujuan lain diselenggarakannya
pelatihan, kata Sri rahayu, yaitu untuk menyambut Hari Kesiapsiagaan
Bencana (HKB) Nasional pada tanggal 26 April 2018.
“Kami harapkan tim ini bisa bekerja
dengan maksimal, cepat dan tanggap ketika ada bencana. Artinya
sebelum menyelamatkan orang lain, amankan diri terlebih dulu.
Misalnya ketika ingin menolong orang tenggelam di sungai, jangan asal
ikut nyebur untuk menolong. Lindungi dulu dengan pelampung dan alat
pelindung diri,” ujarnya.
Pihaknya meminta, agar masyarakat Blora
tetap meningkatkan kewaspadaan bencana yang disebabkan faktor alam
dan cuaca. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar