Bupati Djoko Nugroho (pegang pengeras suara) memimpin pelaksanaan Operasi Pasar jelang Natal dan Tahun Baru 2017 di kawasan Pasar Induk Blora, Jumat (22/12/2017). (foto: dok-infoblora) |
Seperti yang dilakukan Jumat pagi
(22/12/2017) di Pasar Induk Blora, dengan menggandeng Bulog Sub-divre
II Pati wilayah Blora, operasi pasar berlangsung ramai dengan
dipimpin langsung oleh Bupati Djoko Nugroho dan dihadiri Sekda Drs.
Bondan Sukarno MM, Kadindagkop UKM Ir.Maskur MM dan jajarannya.
Bahkan Bupati yang akrab dipanggil Pak
Kokok ini langsung memegang pengeras suara untuk mengajak masyarakat
belanja membeli sembako dengan harga lebih murah yang disediakan oleh
Dindagkop UKM bersama Bulog berupa beras, minyak dan gula.
“Ini yang dinamakan operasi pasar.
Ketika harga sembako mulai naik mendekati hari raya seperti natal
ini, maka agar masyarakat tidak keberatan kita lakukan operasi pasar
dengan jualan sembako dengan harga yang lebih murah dari harga yang
ada di pasaran. Sehingga diharapkan bisa menekan harga pasar,” ucap
Bupati sambil menawarkan minyak, beras dan gula kepada pembeli di
Pasar Blora.
Sehari sebelumnya, operasi pasar yang
sama juga dilaksanakan di Pasar Rakyat Jepon. Adapun jenis sembako
yang dijual dalam operasi pasar tersebut sama, yakni beras, minyak
goreng dan gula. Sejak pagi masyarakat sudah mengantri untuk
mendapatkan barang yang dijual lewat operasi pasar dengan harga yang
lebih murah dan kualitas yang sama.
Hadir dalam operasi pasar di Pasar Rakyat Jepon, Kamis (21/12/2017), Asisten 2 Sekda Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Slamet Pamudji SH. M.Hum, Kepala Dindagkop UKM, Ir. Maskur, MM, dan Kepala Perum Bulog sub-Divre II Pati Muhammad Taufiq.
Kadindagkkop UKM, Maskur mengatakan bahwa operasi pasar ini dilaksanakan untuk stabilisasi harga sembako di pasaran yang mulai naik di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2018.
“Seperti beras, di pasaran harganya sudah mencapai Rp 9200 per kg. Lewat operasi pasar, kita jual beras dari Bulog dengan harga Rp 8100 per kg dalam kemasan 5 kg. Sehingga harganya lebih murah dengan kualitas yang sama. Begitu juga dengan minyak dan gula,” ucapnya.
Dengan demikian, ia berharap harga sembako tidak naik secara signifikan, sehingga tidak memberatkan masyarakat kecil yang kurang mampu. Secara tidak langsung, maka para pedagang yang menjual sembako di atas harga operasi pasar akan menurunkan harga jualnya.
Ia mengatakan bahwa operasi pasar pertama kali dilaksanakan di Pasar Rakyat Jepon dan dilanjutkan ke Pasar Induk Blora. Menurutnya operasi pasar juga akan dilaksanakan di beberapa pasar tradisional lainnya secara bertahap dengan menggandeng Bulog.
“Kemarin di Jepon, sekarang hari Jumat di Pasar Blora, dilanjutkan Pasar Ngawen, Pasar Kunduran, dan Pasar Cepu. Diupayakan juga ke Pasar Todanan. Selama harga di pasaran masih normal, kita tidak akan melaksanakan operasi pasar. Operasi pasar hanya akan dilaksanakan di pasar tradisional yang harganya mulai naik di atas HET,” jelas Maskur.
Hadir dalam operasi pasar di Pasar Rakyat Jepon, Kamis (21/12/2017), Asisten 2 Sekda Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Slamet Pamudji SH. M.Hum, Kepala Dindagkop UKM, Ir. Maskur, MM, dan Kepala Perum Bulog sub-Divre II Pati Muhammad Taufiq.
Kadindagkkop UKM, Maskur mengatakan bahwa operasi pasar ini dilaksanakan untuk stabilisasi harga sembako di pasaran yang mulai naik di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2018.
“Seperti beras, di pasaran harganya sudah mencapai Rp 9200 per kg. Lewat operasi pasar, kita jual beras dari Bulog dengan harga Rp 8100 per kg dalam kemasan 5 kg. Sehingga harganya lebih murah dengan kualitas yang sama. Begitu juga dengan minyak dan gula,” ucapnya.
Dengan demikian, ia berharap harga sembako tidak naik secara signifikan, sehingga tidak memberatkan masyarakat kecil yang kurang mampu. Secara tidak langsung, maka para pedagang yang menjual sembako di atas harga operasi pasar akan menurunkan harga jualnya.
Ia mengatakan bahwa operasi pasar pertama kali dilaksanakan di Pasar Rakyat Jepon dan dilanjutkan ke Pasar Induk Blora. Menurutnya operasi pasar juga akan dilaksanakan di beberapa pasar tradisional lainnya secara bertahap dengan menggandeng Bulog.
“Kemarin di Jepon, sekarang hari Jumat di Pasar Blora, dilanjutkan Pasar Ngawen, Pasar Kunduran, dan Pasar Cepu. Diupayakan juga ke Pasar Todanan. Selama harga di pasaran masih normal, kita tidak akan melaksanakan operasi pasar. Operasi pasar hanya akan dilaksanakan di pasar tradisional yang harganya mulai naik di atas HET,” jelas Maskur.
Kepala Perum Bulog sub-Divre II Pati
Muhammad Taufiq mengapresiasi upaya Pemkab Blora dalam pelaksanaan
operasi pasar. Ia mengaku dari seluruh Kabupaten se eks Karesidenan
Pati, baru Kabupaten Blora yang berani melakukan operasi pasar yang
pertama kali.
Sementara itu, Sulimah salah satu warga
merasa senang dengan adanya operasi pasar yang dilaksanakan di Pasar
Blora. Menurutnya beras yang dijual di operasi pasar kualitasnya
lebih bagus namun harganya lebih murah daripada di pasaran.
“Semoga operasi pasar seperti ini bisa dilaksanakan berkelanjutan agar harga di pasaran tidak terus naik. Kasihan masyarakat kecil yang setiap tahun saat menjelang hari besar harus mengalami kenaikan harga sembako,” ucapnya. (res-infoblora)
“Semoga operasi pasar seperti ini bisa dilaksanakan berkelanjutan agar harga di pasaran tidak terus naik. Kasihan masyarakat kecil yang setiap tahun saat menjelang hari besar harus mengalami kenaikan harga sembako,” ucapnya. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar