Warga Dukuh Kembang Desa Jurangjero menerima bantuan air bersih, Sabtu (7/10/2017). (foto: dok-infoblora) |
Lokasinya yang berada di atas
pegunungan kapur Kendeng Utara, berbatasan langsung dengan wilayah
Kabupaten Rembang sangat sulit dijangkau oleh jaringan PDAM, maupun
pipanisasi air bersih. Saat kemarau mereka harus mencari air hingga
ke desa lainnya atau membeli air dengan truk tanki bagi yang mampu.
Sulastri, salah satu warga Kembang
Jurangjero yang ditemui saat mengambil air bersih bantuan dari salah
satu alumni sekolah di Blora, Sabtu (7/10/2017) kemarin mengatakan
bahwa dirinya bersyukur ada pemberian bantuan air bersih ke desanya.
“Alhamdulillah ada bantuan air bersih
lagi untuk kedua kalinya. Semoga ini bisa meringankan beban kami yang
kesulitan air bersih untuk kebutuhan masak, minum dan MCK,” ucapnya
sambil mengisi jerigen air bersama warga lainnya.
Ia berharap agar musim hujan segera
datang sehingga sumber sumber air terisi kembali.
Senada dengan Sulastri, hal yang sama
juga diungkapkan Mbah Ratmi. Nenek yang diperkirakan berusia 70 ini
mengaku menampung air hujan dari talang gentingnya untuk keperluan
mandi dan cuci karena sumur masih mengering.
“Kalau pas ada hujan seperti kemarin,
saya nampung di ember. Tapi ya airnya tidak begitu bersih, tidak bisa
untuk memasak. Alhamdulillah ini ada bantuan air bersih gratis, jadi
bisa ikut ambil untuk memasak. Terimakasih atas bantuannya Mas,”
terang Ratmi sambil menggendong jun (tempat air dari tanah liat).
Tampak puluhan warga memang merasa
senang dengan datangnya dua truk tanki air bersih sumbangan dari
komunitas alumni salah satu sekolah di Blora kerjasama dengan Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blora.
Tidak hanya jerigen kecil, tong plastik
besar, jun, hingga ember besar ikut dikeluarkan warga untuk menampung
bantuan air bersih. Beberapa diantaranya bahkan rela mengangkut
bantuan air bersih dengan motor karena rumahnya jauh dari titik
penyaluran air. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar