![]() |
Sedulur sikep (samin) di Dukuh Blimbing Desa Sambongrejo, Kecamatan Sambong sedang mewarnai batik dominan hitam. (foto: dok-infoblora) |
Yakni komunitas kerajinan Batik Tulis
“Sekar Blimbing” pimpinan Ibu Warsiyam, istri Mbah Pramugi
sesepuh Sedulur Sikep (Samin) Dukuh Blimbing, Sambongrejo. Komunitas
yang berawal dari kegiatan pembelajaran ketrampilan masyarakat pada
tahun 2014 ini pun berhasil menggerakkan ibu-ibu sedulur sikep untuk
membatik.
“Awalnya dulu ada pelatihan
pendidikan ketrampilan untuk masyarakat desa dari Sanggar Kegiatan
Belajar (SKB) Blora. Kami mintanya dilatih membatik, kemudian
didatangkan pelatih dari Blora. Sehingga kini berkembang dan memiliki
tenaga pembatik hingga 12 orang,” ucap Warsiyem saat ditemui,
kemarin.
![]() |
Nyanting batik samin. (foto: dok-ib) |
“Warna hitam juga melambangkan
kesederhanaan dan apa adanya. Hitam merupakan warna abadi yang tidak
bisa dipengaruhi warna lain. Seperti pribadi sedulur sikep yang tidak
mudah terpengaruh sifat sifat buruk manusia, drengki, srei, dahpen,
kemeren,” jelasnya.
Berjalan tiga tahun ini, batik yang
dihasilkan telah terjual di beberapa kota besar seperti Kudus,
Semarang, Jakarta, Surabaya dll. Banyak yang datang dan memesan untuk
dijadikan oleh oleh khas sedulur sikep.
“Tahun lalu kita laksanakan Festival
Samin, dimana salah satu kegiatannya adalah membatik di kain
sepanjang 20 meter. Alhamdulillah juga berjalan lancar dan hasilnya
laku dijual,” terang Warsiyem.
Sementara itu, Ndani, salah satu
perajin batik sedulur sikep “Sekar Blimbing” mengatakan untuk
harga batik per lembarnya dengan ukuran 2 meter dijual Rp 150 ribu
hingga Rp 200 ribu.
![]() |
Ibu-ibu sedulur sikep (samin) menunjukkan karya batik hasil buatannya. (foto: dok-infoblora) |
Dengan kegiatan membatik ini menurutnya
bisa menambah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan dapur. Ibu-ibu
yang biasanya hanya “jagongan” setelah berkegiatan dari
sawah, kini bisa memanfaatkan waktu dengan membatik.
“Image” sedulur sikep
(samin) yang dulu dikenal terbelakang dan kolot, akhirnya dengan
sendirinya hilang. Mereka telah mengenal pendidikan, baca tulis dan
diberdayakan untuk bisa berdikari di bidang ekonomi. Tidak hanya
pertanian saja, tetapi juga ketrampilan lainnya, seperti kerajinan
batik ini. (res-infoblora)
1 komentar:
Ada yg punya kontak sedulur sikep krn saya ingin beli batik mrk
Posting Komentar