Ngatno (kiri) sebagai perwakilan tokoh umat Budha anggota FKUB menyampaikan pandangannya tentang tragedi kemanusiaan Rohingya di hadapan jajaran Forkopimda. (foto: dok-ib) |
Pernyataan sikap itu disampaikan oleh
Ketua FKUB Blora, H Ishad Shofawi bersama seluruh anggotanya dari
tokoh lintas agama se Kabupaten Blora. Adapun beberapa point penting
sikap FKUB terhadap tragedi Rohingya adalah sebagai berikut :
- Bahwa FKUB menolak kekerasan umat beragama dalam bentuk apapun
- Menjalin kerukunan antar umat beragama di masyarakat Kabupaten Blora
- Mengimbau kepada warga masyarakat Kabupaten Blora untuk tidak terprovokasi berita di media sosial yang belum tentu kebenarannya
- Mendoakan masyarakat Rohingya agar masalahnya bisa segera selesai dan dapat hidup dengan damai
- Untuk masyarakat Blora untuk tidak ikut dalam aksi solidaritas di Candi Borobudur dan diharapkan berdoa di tempat ibadah masing-masing
“Sikap ini kami rumuskan atas
kesepakatan bersama dan telah ditanda tangani di depan Bupati,
Kapolres dan jajaran Forkopimda lainnya. Kami berharap masalah yang
terjadi terhadap saudara kita kaum Rohingya bisa segera diselesaikan
dengan damai,” terang Ishad Shofawi.
Perwakilan tokoh agama Budha, Ngatno,
yang hadir dalam acara tersebut juga menyatakan bahwa dirinya sebagai
wakil umat Budha Kabupaten Blora ikut mengecam terjadinya tragedi
krisis kemanusiaan pada kaum Rohingya di Myanmar.
Ketua FKUB Blora H Ishad Shofawi menyerahkan surat kesepakatan bersama yang berisi pernyataan sikap terhadap tragedi Rohingya kepada Bupati (foto: dok-ib) |
“Daripada ikut demo, saya pikir lebih
baik mengidentifikasi apa yang saat ini diperlukan kaum Rohingya
disana sehingga kita bisa memetakan bantuan yang tepat sasaran dan
sesuai kebutuhan. Kalau mereka butuh obat-obatan, kita kirim bantuan
obat. Kalau butuh sembako, kita kirim bahan pangan. Sehingga bisa
dirasakan betul manfaatnya,” ucap Ngastoyo.
Ia mengaku saat ini Muhammadiyah sedang
melaksanakan persiapan penyaluran bantuan ke Rohingya dan mengajak
ormas lainnya untuk bersama-sama melakukan hal yang sama.
Adapun Ketua Pimpinan Cabang Nahdlatul
Ulama (PCNU) Blora, H Aunur Rofiq Msi memastikan bahwa seluruh banom
dan organisasi yang ada dibawah NU tidak ada yang akan berangkat ke
Magelang untuk mengikuti aksi demo.
“Ansor, Banser, IPPNU, IPNU dan
lainnya tidak ada yang akan berangkat ke Magelang. Kita anjurkan
untuk melaksanakan penggalangan bantuan dan doa bersama,” kata
Aunur Rofiq.
Mendengar beberapa pernyataan sikap
tersebut, Bupati Djoko Nugroho langsung memberikan apresiasi
kepada FKUB. Ia mempersilahkan masing-masing ormas atau agama untuk
melakukan penggalangan bantuan untuk disalurkan ke Rohingya, dan
dikoordinir bersama-sama.
Hadir dalam kegiatan itu perwakilan
berbagai Ormas Islam di Blora, perwakilan Agama Kristen, Agama
Katholik, Agama Budha, Agama Hindu dan Konghucu. Usai dibacakan,
pernyataan sikap FKUB tersebut lantas ditandatangani bersama dan
diserahkan kepada Bupati. (humaskab | res-ib)
0 komentar:
Posting Komentar