![]() |
Kebakaran menghanguskan rumah Lasito di Desa Kediren Kecamatan Randublatung, Selasa (19/9/2017). (foto: dok-ib) |
Yakni rumah milik keluarga Lasito (48)
dan gudang pakan ternak milik Kasdi (49) warga Dukuh Ploso Kulon,
Desa Kediren. Rumah yang terbuat dari dinding kayu itu pada Selasa
sore (19/9/2017) terbakar hebat karena diduga tersulut pembakaran
sampah di belakang rumahnya.
Kapolres Blora AKBP Saptono, S.I.K, M.H
melalui Kapolsek Randublatung AKP Selamet Riyanto, S.H menerangkan,
kejadian bermula ketika, Ayu Pamungkas (24) anak Lasito membakar
sampah dan kumpulan daun kering di belakang rumahnya.
Kemudian meninggalkan sampah yang
terbakar tersebut untuk memandikan anaknya di kamar mandi. Diduga
karena tiupan angin yang kencang, api merembet ke dinding rumah yang
terbuat dari kayu dan anyaman bambu.
Lasito merasa curiga adanya asap yang
membumbung tinggi di belakang rumahnya tersebut, lantas langsung
mengeceknya. Alangkah kagetnya dirinya melihat api yang sudah
membumbung tinggi dan sudah membakar dinding rumahnya. Sembari
berusaha menyiram dengan air seadanya Lasito berteriak meminta tolong
bantuan warga untuk memadamkan api yang semakin membesar itu.
“Penyebabnya, anak korban Lasito
lalai saat membakar sampah ditinggal memandikan anaknya. Akhirnya api
merembet ke dapur,” ujar AKP Selamet R.
Namun usaha puluhan warga untuk
memadamkan api pupus manakala api tidak bisa dipadamkan karena
keterbatasan air dan angin yang kencang. Seketika bangunan beserta
isi rumah Lasito habis terbakar dan merembet menyambar rumah pakan
ternak milik Kasdi.
“Beruntung dalam kejadian kebakaran
tersebut tidak ada korban jiwa, namun kerugian materiil yang dialami
kedua korban lantaran kelalaian membakar sampah tidak dapat
dielakkan. Kerugian material yang dialami keduanya tanggung sekira
mencapai 270 juta rupiah,” terang AKP Selamet Riyanto.
Petugas pemadam kebakaran yang
dikerahkan tidak dapat berbuat banyak sesampainya dilokasi. Karena
perjalanan jarak tempuh jauh untuk sampai ke lokasi kebakaran
mengakibatkan rumah korban tidak dapat diselamatkan dari keganasan si
jago merah.
Keluarga korban tampak shock dan sedih
karena rumah yang ditempatinya sejak puluhan tahun hanya tinggal
puing belaka. Untuk sementara mereka kini tinggal di rumah
kerabatnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab.Blora, Sri Rahayu mengimbau
agar di musim kemarau yang kering ini seluruh warga masyarakat
meningkatkan kehati-hatian dan mewaspadai potensi kebakaran. “Jangan
bermain api sembarangan,” ucapnya singkat. (res-ib)
0 komentar:
Posting Komentar