Sapi milik Parno dari Todanan keluar sebagai juara satu bibit jantan peranakan ongole. (foto: dok-ib) |
Lomba yang mulai dilaksanakan pukul
08.00 WIB tersebut diikuti oleh 48 sapi unggulan yang berasal dari
para petani peternak perwakilan 16 Kecamatan se Kabupaten Blora dan 6
ekor dari BUMDes. Antusias warga untuk menonton lomba sapi yang
diselenggarakan rutin setahun sekali ini juga cukup tinggi.
Kepala Disnakikan Kabupaten Blora Ir.
Wahyu Agustini SE, M.Si menerangkan bahwa dalam kegiatan ini
dilombakan 4 macam kategori yakni sapi bibit jantan peranakan ongole,
sapi bibit betina peranakan ongole, sapi eksotis hasil penggemukan
dan sapi penggemukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Kita ketahui bersama bahwa Kabupaten
Blora memiliki potensi jumlah sapi terbanyak di Jawa Tengah dengan
jumlah 222.817 ribu ekor lebih di akhir 2016. Potensi ini harus terus
dikembangkan, salah satunya dengan mengadakan lomba yang bertujuan
untuk menyemangati para peternak dalam memelihara sapinya agar bisa
tumbuh dengan baik dan benar. Sehingga memiliki nilai ekonomi yang
lebih baik,” ucapnya.
Bupati Djoko Nugroho menyemangati para peternak dalam memelihara sapi agar tumbuh dengan baik dan sehat. (foto: dok-ib) |
“Tidak hanya lomba saja, kali ini
juga dilaksanakan pemeriksaan kesehatan sapi gratis yang informasinya
tadi diikuti sekitar 350-400 sapi milik warga Desa Kalen Kecamatan
Kedungtuban,” lanjutnya.
Salah satu juri lomba dari Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah, Teguh Budiyono
menjelaskan bahwa penilaian lomba sapi kali ini tidak hanya
didasarkan pada berat badan saja. Namun juga mempertimbangkan umur
sapi, kondisi kesehatan, dan proposional bentuk tubuh.
“Sapi yang memiliki berat badan
paling besar belum tentu akan menang. Misal ada sapi yang beratnya
hingga 1 ton tapi umurnya sudah tua, maka itu sebuah kewajaran.
Sedangkan jika ada sapi yang baru berumur 1 tahun lebih dengan berat
badan mencapai 800 kg, maka ini lebih unggul. Kita lihat juga kondisi
kesehatan matanya,” jelasnya.
Bupati Djoko Nugroho yang hadir
langsung dalam pelaksanaan lomba sapi mengapresiasi tingginya
antusias petani peternak. Ia pun berkeliling lapangan meninjau sapi
satu per satu dan memberikan semangat kepada peternak agar lebih
termotivasi dalam memelihara ternaknya.
“Dengan lomba ini, para petani ternak
akan tahu mana sapi yang sehat dan gemuk dari hasil pemeliharaan yang
benar dan mana sapi yang dipelihara hanya dengan cara asal-asalan.
Sehingga mereka bisa tahu bagaimana cara memelihara yang benar, tidak
hanya memelihara sebagai rojo koyo saja,” kata Bupati.
Bupati meminta agar tahun depan lomba
seperti ini bisa diselenggarakan lagi yang lebih dari ini dengan
melombakan ternak kambing dan domba yang juga potensi di Blora
sehingga peternak lebih bergairah untuk memelihara ternak secara
profesional lagi dan mempunyai nilai jual lebih tinggi.
Turut hadir dalam lomba sapi itu Kepala
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah Ir. Agus
Wariyanto, S.IP, MM, dan Kasubdit Pengamatan Penyakit Hewan Ditjen
Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI Drh. Makmun Junaidin M.Sc
yang ikut mengapresiasi ternak sapi di Kabupaten Blora. Mereka ingin
agar sapi Blora tidak hanya dijual dalam kondisi hidup, tetapi dalam
bentuk daging setelah diolah di rumah pemotongan hewan modern.
Adapun hasil lomba sapi adalah sebagai
berikut :
Kategori Bibit Jantan Peranakan
Ongole
Juara 1 Sapi milik Parno dari Kecamatan Todanan dengan nilai 2342
Juara 2 Sapi milik Karwi dari Kecamatan Kradenan dengan nilai 1760
Juara 3 Sapi milik Karis dari Kecamatan Jepon dengan nilai 1751
Juara 1 Sapi milik Parno dari Kecamatan Todanan dengan nilai 2342
Juara 2 Sapi milik Karwi dari Kecamatan Kradenan dengan nilai 1760
Juara 3 Sapi milik Karis dari Kecamatan Jepon dengan nilai 1751
Kategori Bibit Betina Peranakan
Ongole
Juara 1 Sapi milik Mugiyanto dari Kecamatan Kedungtuban dengan nilai 1669
Juara 2 Sapi milik Siran dari Kecamatan Jepon dengan nilai 1557
Juara 3 Sapi milik Nyoto dari Kecamatan Sambong dengan nilai 1506
Juara 1 Sapi milik Mugiyanto dari Kecamatan Kedungtuban dengan nilai 1669
Juara 2 Sapi milik Siran dari Kecamatan Jepon dengan nilai 1557
Juara 3 Sapi milik Nyoto dari Kecamatan Sambong dengan nilai 1506
Kategori Sapi Eksotis
(penggemukan)
Juara 1 Sapi milik Saifurrohim dari Kecamatan Tunjungan dengan nilai 2842
Juara 2 Sapi milik Ifan dari Kecamatan Blora dengan nilai 2680
Juara 3 Sapi milik Sumarno dari Kecamatan Ngawen dengan nilai 2387
Juara 1 Sapi milik Saifurrohim dari Kecamatan Tunjungan dengan nilai 2842
Juara 2 Sapi milik Ifan dari Kecamatan Blora dengan nilai 2680
Juara 3 Sapi milik Sumarno dari Kecamatan Ngawen dengan nilai 2387
Kategori Sapi Penggemuka BUMDes
Juara 1 Sapi BUMDes Berkah Jaya Desa Palon Kecamatan Jepon dengan nilai 842
Juara 2 Sapi BUMDes Berkah Usaha Desa Blungun Kecamatan Jepon dengan nilai 742
Juara 3 Sapi BUMDes Desa Galuk Kecamatan Kedungtuban dengan nilai 653
Juara 1 Sapi BUMDes Berkah Jaya Desa Palon Kecamatan Jepon dengan nilai 842
Juara 2 Sapi BUMDes Berkah Usaha Desa Blungun Kecamatan Jepon dengan nilai 742
Juara 3 Sapi BUMDes Desa Galuk Kecamatan Kedungtuban dengan nilai 653
“Juara pertama mendapatkan uang
pembinaan Rp 6,5 juta, juara kedua Rp 5 juta dan juara ketiga Rp 4
juta. Masing-masing beserta piala dan piagam penghargaan,” terang
Kepala Disnakikan Ir Wahyu Agustini SE, M.Si. (humas | res-ib)
0 komentar:
Posting Komentar