BLORA. Hanya satu kata, hebat
untuk atlet muda panjat tebing asal Blora ini. Ia adalah Berthdigna
Devi yang berhasil meraih medali emas dalam ajang kejuaraan Asian
Youth Sport Climbing Championship di Singapura, Jumat (7/7/2017)
kemarin.
Tak hanya meraih medali emas berkat
mengalahkan lawannya dari berbagai negara, ia juga berhasil
mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia Raya di negeri singa
tersebut. Rasa bangga dan tangis haru pun tampak di wajah gadis
belasan tahun ini ketika menerima pengalungan medali di atas podium.
Atlet yang menjadi duta Indonesia itu
tampil impresif di putaran final Asian Youth Sport Climbing
Championship. Berthdigna Devi membukukan catatan waktu tercepat 9,57
detik di nomor speed. Dia menyingkirkan pemanjat lainnya dari
sejumlah negara di Asia yang lolos ke final.
“Ini sebuah prestasi yang sangat
membanggakan. Berthdigna Devi mengharumkan nama Indonesia dengan
meraih medali emas di Singapura,’’ ujar Ketua Federasi Panjat
Tebing Indonesia (FPTI) Blora, H Nur Fatoni, kemarin.
Tanda-tanda kemenangan Berthdigna Devi
sudah terbaca sejak babak penyisihan. Penghuni Pusat Pendidikan dan
Latihan Pelajar (PPLP) Jateng itu selalu menduduki peringkat pertama
di setiap fase.
Persaingan antar atlet semakin sengit
di babak berikutnya. Atlet-atlet terbaik yang lolos dari fase
penyisihan beradu kemampuan di setiap tahapan hingga final. Namun
Berta sapaan akrab Bertdigna Devi tetap bisa mempertahankan
dominasinya.
Di semifinal, Bertdigna Devi menorehkan
catatan waktu tercepat 10,27 detik. Peringkat kedua ditempati
pemanjat tebing asal Korea Selatan, Kim Seohyun (10,50 detik),
rangking ketiga atlet Kazakhstan Agambayeva Margarita (11,47 detik)
dan peringkat keempat diraih atlet Kazakhstan lainnya Matevossyan
Alina dengan catatan waktu 10,70 detik. Mereka pun dinyatakan lolos
final.
Di babak final ini, Berta berupaya
tampil lebih tenang. Tatapan matanya tajam mengamati poin-poin yang
akan dilewatinya di papan wall. Dia tidak ingin mengulangi kesalahan
yang menyebabkan gerakannya menjadi lambat.
Mendapat kesempatan pertama naik wall
climbing, Berta berhasil memperbaiki catatan waktunya menjadi 9,57
detik. Degup jantung kencang para official kontingen Indonesia yang
mendampingi Berta di kejuaraan tersebut, terbayarkan setelah catatan
waktu para atlet negara lainnya tak ada yang melampaui Berta. Hingga
Berta dinobatkan menjadi pemenang.
Lagu Indonesia Raya pun berkumandang di
arena pertandingan. Atlet Kazakhstan Matevossyan Alina meraih medali
perak dengan catatan waktu 10,5 detik. Sedangkan medali perunggu
direbut atlet Korea Selatan Kim Seohyun (10,6 detik). Adapun pemanjat
tebing Kazakhstan lainnya Agambayeva Margarita dinyatakan fall.
“Prestasi yang diukir Berta itu
sesuai target. Dia memang ditargetkan bisa membawa pulang medali
emas,’’ kata Nur Fatoni yang juga sekretaris KONI Blora.
Menurutnya, tahun lalu di event yang
sama, Berta meraih medali perak di nomor lead. Nur Fatoni
menyebutkan, Berta masih berkesempatan menambah perbendaharaan medali
kontingen Indonesia.
Di kejuaraan Asian Youth Sport Climbing
Championship yang berlangsung 5-8 Juli, Berta masih akan tampil di
nomor boulder. Di event tersebut kontingen Indonesia berkekuatan
sebanyak 17 orang atlet, tiga diantaranya dari Jawa Tengah yakni
Bertdigna Devi (Blora), Ndona Nasugian (Kudus) dan Kiromal Katibin
(Batang).
“Semoga bisa meraih medali lagi,’’
kata Nur Fatoni.
Terpisah, prestasi yang ditorehkan
pemanjat tebing Blora inipun langsung mendapat apresiasi Bupati Djoko
Nugroho. Ketika dihubungi, ia memberikan selamat dan turut bangga
atas prestasi yang diraih Berta.
“Alhamdulillah. Atlet Blora bisa
mempersembahkan medali emas di kancah Asia. Prestasi yang sangat
hebat,’’ tegas Bupati. (am/res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar