Bupati Djoko Nugroho dan Field Manager Pertamina EP IV Cepu melaksanakan penandatanganan MoU pengembangan objek wisata. (foto: dok-infoblora) |
Bertempat di ruang pertemuan Setda
Kabupaten Blora, proses penandatanganan MoU tersebut juga dihadiri
oleh Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata
(Dinporabudpar) Drs. Kunto Aji, Kepala Badan Pengelolaan Pendapatan
Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Komang Gede Irawadi, Kepala Dinas
Lingkungan Hidup (DLH) Ir. Dewi Tedjowati dan Administratur Perhutani
KPH Cepu Yudha Suswardhanto.
Usai melakukan penandatanganan MoU,
Field Manager PT Pertamina EP Asset IV Cepu, Ir. Heru Irianto
mengatakan bahwa dirinya mengapresiasi upaya Pemkab Blora untuk
mengembangkan kawasan objek wisata guna peningkatan dan pemberdayaan
ekonomi masyarakat. Khususnya di wilayah Kedungpupur Desa Ledok
Kecamatan Sambong yang tidak jauh dari lapangan sumur minyak tua.
Heru menuturkan, bahwa pihaknya juga
pernah melakukan kerjasama serupa dengan Pemerintah Daerah Riau dalam
pembangunan wisata alam Lirik di Riau. Dampak yang ditimbulkan dengan
adanya obyek wisata tersebut adalah meningkatkan ekonomi warga
melalui ragam kulinernya, agrobisnis dan produksi kerajinan lain yang
tidak pernah diperkirakan sebelumnya.
Pertamina pun mengalokasikan bantuan
anggaran Rp 500 juta lewat program Coorporate Social Responsibility
(CSR) nya untuk pengembangan kawasan Kedungpupur.
“Semoga dengan pengembangan
Kedungpupur yang ada di Kabupaten Blora ini juga bisa berdampak
positif terhadap perkembangan perdagangan barang ataupun jasa di
sekitar lokasi wisata,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Bupati Djoko Nugroho
menyampaikan bahwa pembangunan Kedungpupur ini, selain mendapat
bantuan dari PT Pertamina EP, juga mendapat dukungan dari Kemendes.
“Kami ucapkan terima kasih kepada PT
Pertamina EP Asset IV Field Cepu yang pada tahun ini memberikan
bantuan sebesar Rp 500 juta. Begitu juga kepada Kemendes PDT yang
telah memberikan bantuan sebesar Rp 1 miliar untuk pembangunan
Kedungpupur ini. Saya minta, Kades juga berperan dalam pembangunan
obyek wisata Kedungpupur ini,” ujarnya.
Lebih lanjut, orang nomor 1 di Blora
itu juga meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait
untuk fokus pada pembangunan Kedungpupur, khususnya pembangunan
kawasan kolam renang peninggalan Belanda yang berada di kawasan hutan
jati. Karena menurutnya kolam renang ini merupakan daya tarik utama
dari obyek wisata Kedungpupur.
Kokok, sapaan akrab Djoko Nugroho
berharap bahwa kerjasama kedua belah pihak, antara PT Pertamina EP
dengan Pemerintah Kabupaten Blora tidak berhenti sampai di sini saja,
melainkan berlanjut kepada obyek-obyek wisata lainnya di Kabupaten
Blora. Dua objek wisata lainnya yang rencananya akan digarap dalam
waktu dekat adalah Goa Terawang di Kecamatan Todanan dan Taman Hutan
Kota Randublatung. (res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar