Juru bicara fraksi-fraksi Wahono S.Pd membacakan pemandangan umum fraksi dalam rapat paripurna DPRD, Senin (17/7/2017). (foto: dok-ib) |
Pasalnya hingga memasuki bulan ketujuh
ini (Juli-red) serapan anggaran APBD 2017 masih rendah sehingga
dirasa pelaksanaan pembangunan masih belum maksimal.
Kalangan dewan menyampaikan hal
tersebut kepada Bupati Djoko Nugroho dalam rapat paripurna DPRD
dengan agenda pemandangan umum fraksi fraksi tentang
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2016, Senin (17/7/2017).
Wahono S.Pd dari fraksi PPP sebagai
juru bicara fraksi-fraksi menyampaikan bahwa ternyata penetapan APBD
2017 yang dilakukan tepat waktu pada akhir 2016 lalu tidak berdampak
signifikan untuk percepatan pembangunanm.
“Penetapan APBD 2017 sudah dilakukan
tepat waktu di akhir 2016 dengan harapan pelaksanaan pembangunan di
tahun anggaran berjalan bisa dilaksanakan sejak dini. Namun ternyata
tidak berpengaruh dalam percepatan penyerapan anggaran dan
pelaksanaan pembangunan. Hal ini harus disikapi Pemkab Blora dengan
segera melakukan evaluasi,” tegasnya.
Dewan meminta Pemkab untuk melakukan
evaluasi terkait penyerapan anggaran. Pasalnya hingga semester kedua
tahun berjalan ini penyerapan anggarannya masih rendah khususnya di
belanja modal dan belanja operasional. Dampaknya banyak proses
pembangunan yang belum bisa dilaksanakan.
Tak hanya mengkritisi pelaksanaan APBD
2017 saja, DPRD juga mengapresiasi kinerja eksekutif (Pemkab Blora)
dalam hal penyelenggaraan laporan keuangan yang berhasil memperoleh
predikat penghargaan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama tiga tahun
berturut-turut dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Dimana menurut kalangan DPRD diraihnya
predikat WTP atas laporan keuangan APBD 2014, 2015, dan 2016
merupakan prestasi terbaik yang pernah diraih Kabupaten Blora selama
ini.
“DPRD berharap kedepan prestasi ini
bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan kualitas pelaporan sistem
keuangannya,” tegas Wahono.
Begitu juga tentang keberhasilan Pemkab
Blora dalam meningkatkan Pendapatan Regional Domestik Bruto (PRDB)
selama tiga tahun berturut-turut. Dimana tahun 2014 PRDB Blora
sebesar 15,10 miliar, di tahun 2015 naik menjadi 16,36 miliar dan di
tahun 2016 kemarin naik lagi menjadi 17,98 miliar.
“Tingkat inflasi tahun 2016 juga
mengalami penurunan dari 2,85 persen di tahun 2015 menjadi 1,84
persen di tahun 2016. Ini membuktikan bahwa perekonomian Blora
semakin meningkat,” lanjutnya.
Setelah mendengarkan penyampaian dari
DPRD tersebut, Bupati Djoko Nugroho pun langsung memberikan
tanggapan. Pertama ia mengucapkan terimakasih atas kerjasama
eksekutif dan legislatif yang selama ini berjalan baik sehingga bisa
meraih WTP. Ia meminta agar kedepan baik eksekutif dan legislatif
serta semua OPD bisa meningkatkan kualitas pelaporan keuangannya
semakin baik.
Bupati juga meminta maaf jika hingga
saat ini penyerapan anggaran belum bisa maksimal. Menurutnya, minggu
lalu Pemkab telah melaksanakan rapat koordinasi terkait evaluasi
penyerapan anggaran. Dirinya berjanji terus mendorong OPD untuk bisa
segera melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan sehingga
penyerapan bisa dilaksanakan secara maksimal.
Khusus untuk pembangunan yang memakai
sistem lelang atau tender, dirinya menyadari bahwa tahun ini banyak
proyek pembangunan yang belum bisa dilaksanakan karena proses
lelangnya belum selesai. Ia meminta agar semua OPD bisa melakukan
evaluasi dan mempercepat proses sesuai skala prioritas. (humas |
res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar