Gambar desain pembangunan Masjid Agung Baitunnur Blora yang akan disempurnakan. (foto: dok-ib) |
Berlangsung di ruang rapat Kantor Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), konsultasi publik tentang
rencana pembangunan masjid tersebut dipimpin langsung oleh Kepala
Bappeda Ir. Sutikno Slamet dan dihadiri oleh Bupati H. Djoko Nugroho
dan Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si.
“Konsultasi publik ini kami
laksanakan agar bisa mendapatkan masukan, kritik dan saran untuk
penyempurnaan desain masjid yang akan dibangun dengan tetap
mempertahankan bentuk bangunan masjid utama,” ujarnya.
Konsultasi diawali dengan pemaparan 3
desain terbaik karya Moh. Wafiyul Marom, Samsudin, dan Muhammad
Afandi asal Desa Babak Tulung, Kabupaten Rembang yang meraih juara
pertama, lalu desain milik Jovi Permata Anggriawan asal Jl. Cendana
No. 11 B Kaliwangan, Mlangsen, Blora sebagai juara kedua dan juara
ketiga desain Adi Jafar asal perumahan Sekar gading blok C4a Sekaran,
Kecamatan Gunungpati, Semarang.
Rapat konsultasi publik tentang pembahasan desain Masjid Agung Baitunnur. (foto: dok-ib) |
Sedangkan desain Jovi dibuat Masjid
Agung Baitunnur Blora dengan dua bangunan serambi utama yakni serambi
kanan dan kiri. Dua menara tinggi di depan majid juga menjadi
keunggulannya.
Adi Jafar mengusung desain dengan
konsep ramah lingkungan yang dilengkapi dengan taman diagonal.
Bangunan masjid utama juga tampak gagah, karena serambi masjid dibuat
terbuka. Kelemahannya, jika hujan maka serambi masjid tidak bisa
digunakan untuk sholat berjamaah.
Dari pemaparan itu, nampaknya Bupati
masih gamang dalam menetapkan mana yang akan dilaksanakan. Ia
berharap ketiga desain itu bisa diambil sisi positifnya untuk
dikolaborasikan menjadi satu. Ia ingin tanah dua TK yang ada di
belakang masjid bisa ikut digunakan untuk perluasan masjid.
“Dua sekolah TK yang ada di belakang
masjid akan dipindahkan, lahannya harus bisa dimaksimalkan untuk
perluasan masjid,” ucap Bupati.
Masukan demi masukan berdatangan dari
Kepala Takmir Masjid Agung Baitunnur Blora H.Abdul Ghoni, Asisten
Pembangunan dan Kesra Slamet Pamudji SH. M.Hum, Kepala Dinas
Perumahan Pemukiman Perhubungan Ir. Samsul Arief, Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Ir. Samgautama Karnajaya MT, serta
perwakilan Kemenag.
Menurutnya, tujuan utama pembangunan
masjid adalah meningkatkan nilai kebermanfaatannya dari sisi
peningkatan daya tampung jamaah. Mengingat setiap pelaksanaan sholat
jumat dan acara besar lainnya, jamaah selalu meluber hingga ke
Alun-alun dan sekitarnya.
Ia pun memerintahkan Bappeda dan OPD
terkait untuk membuat desain kolaborasi dengan tetap mempertahankan
bentuk masjid utama beserta RAB nya untuk bahan pertemuan
selanjutnya. (humas | res-ib)
0 komentar:
Posting Komentar