Darurat Narkoba, Blora Harus Segera Dirikan BNK

Kasat Narkoba Polres Blora AKP Suparlan menegaskan bahwa Blora butuh adanya BNK untuk pemberantasan kasus narkoba yang semakin hari semakin banyak. (foto: dok-ib)

BLORA. Luas penyebaran narkoba yang mencapai 80 persen wilayah Blora dengan rata-rata peredaran 0,5 kg per bulan senilai Rp 1,5 miliar per tahun membuat Kasat Narkoba Polres Blora AKP Suparlan menetapkan darurat narkoba di Kabupaten Blora.

Hal itu ia ungkapkan dalam peringatan Hari Antri Narkoba Internasional (HANI) tahun 2017 yang dirangkaikan dengan Apel Sinergitas 3 Pilar di Stadion Kridosono, Kamis (20/7/2017) kemarin.

Atas kondisi tersebut, ia meminta agar Pemkab Blora dengan beberapa instansi terkait bisa segera mendirikan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) yang ditujukan untuk menangani kasuh-kasus narkoba yang saat ini jumlahnya terus bertambah.

“Monggo Pak Bupati bisa melakukan koordinasi dengan instansi terkait tentang pembentukan BNK. Kami dari Sat Narkoba Polres Blora siap melakukan kerjasama baik dalam hal pembentukan hingga pelaksanaannya nanti,” ucapnya.

Dengan adanya BNK di Kabupaten Blora nantinya diharapkan pengungkapan dan penanganan kasus narkoba akan bisa lebih cepat dilakukan. “Kita pasti tidak akan rela dan tidak mau generasi bangsa ini rusak karena mengkonsumsi narkoba. Jangan biarkan narkoba merusak generasi bangsa,” tegasnya.

Ia sadar untuk memberantas peredaran narkoba dan dampaknya tidak bisa dilakukan sendiri oleh Sat Narkoba Polres Blora. Ia meminta agar semua pihak ikut berpartisipasi bersama dalam membrantas narkoba.

(berita sebelumnya - klik Waspada, Penyebaran Narkoba Mencakup 80 Persen Wilayah Kab.Blora)

“Bukan hanya kepolisian saja, tetapi seluruh elemen masyarakat. Jika ada masyarakat yang ternyata penguna bisa langsung minta dilakukan rehabilitasi agar tidak kecanduan. Sudah ada lembaga yang mengurusi soal hal itu. Jangan takut melapor,” pungkasnya. (res-infoblora)