Bupati H.Djoko Nugroho bersama Wakil Bupati H.Arief Rohman M.Si menerima 53 mahasiswa UGM yang melaksanakan KKN di Desa Palon dan Desa Kebonrejo. (foto: dok-ib) |
Hal
itu disampaikan Bupati Djoko Nugroho saat menerima 53 mahasiswa UGM
di Ruang Pertemuan Setda Kabupaten Blora, Senin (12/6). Mahasiswa
sebanyak itu diminta bisa berkontribusi dalam pemberdayaan petani
ternak sapi.
Populasi
sapi di Blora sebanyak 222 ribu ekor yang terbesar se Jawa Tengah
menurut Bupati bisa menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru jika
dikelola dengan baik. Menurutnya hingga kini para petani ternak di
Blora, khususnya ternak sapi belum berbasis bisnis. Kebanyakan
memelihara sapi hanya sebagai ingon-ingon
belaka, sebagai raja
kaya.
Ia berterimakasih, mahasiswa UGM
bersedia melaksanakan KKN di Blora dengan menyasar bidang
pemberdayaan masyarakat dan peternakan sapi. Menurutnya baru saja di
Blora dibentuk komunitas sapi Indonesia yang menjadi wadah para
peternak untuk mengembangkan usahanya.
“Peternak atau pemelihara sapi di
Blora itu baru sebatas ingon-ingon, belum berbasis bisnis.
Sehingga ketika sudah mempunyai 2 sampai 3 sapi sudah merasa puas.
Diperlihara terus sebagai raja kaya. Nah inilah tugas
mahasiswa KKN untuk mengajak petani ternak beralih ke peternak bisnis
agar berdampak pada pengembangan ekonomi,” tegasnya.
Mahasiswa UGM yang hendak KKN di dua desa diajak foto bareng sebagai bentuk penyemangat dan dukungan dari Pemkab. (foto: dok-ib) |
Dosen
pembimbing lapangan, yakni drh. Dwi Cahyo Budi Setiawan M.Sc
mengatakan bahwa pelaksanaan KKN dimulai 10 Juni hingga 4 Agustus
mendatang di dua desa yakni Desa Kebonrejo Kecamatan Banjarejo
sebanyak 30 mahasiswa dan di Desa Palon Kecamatan Jepon sebanyak 23
mahasiswa.
“Berasal
dari berbagai disiplin ilmu, mereka kami minta terjun ke masyarakat
untuk mengaplikasikan ilmu yang selama ini diperoleh di bangku
kuliah. Sesuai tema, yakni akan melaksanakan program pemberdayaan
masyarakat dan peternakan,” ucapnya.
Didampingi
Wakil Bupati H.Arief Rohman SIP, M.Si dan Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Ir. Sutikno Slamet, Bupati Djoko Nugroho
pun meminta agar kedepan KKN UGM bisa diarahkan ke desa-desa lainnya
yang memiliki potensi besar tentang peternakan sapi.
Menurut
Bupati untuk Desa Kebonrejo ini merupakan kali ketiga dijadikan
lokasi KKN UGM. Ia meminta agar kedepan kalau bisa pindah ke desa
lainnya. Karena menurutnya masih banyak desa di Blora yang mempunyai
banyak populasi sapi.
“Selamat datang adek-adek mahasiswa
di Blora. Saya minta KKN UGM kedepan jangan di Desa Kebonrejo lagi,
kembangkan di desa lainnya. Bisa kan Pak? Supaya merata, jangan di
Kebonrejo terus.. tolong kedepan ditempatkan di desa-desa yang
menerima bantuan ternak sapi dari Kementerian Desa PDT,” ucap
Bupati.
Adapun Wabup Arief Rohman mengatakan di
Blora saat ini ada 6 desa yang dijadikan pilot project pengembangan
ternak berupa penggemukan sapi. Diantaranya Desa Palon, Kemiri,
Kawengan Bacem, Blungun, dan Galuk.
“Kalau bisa keenam desa ini nanti
juga ikut diberikan pembinaan oleh KKN UGM. Mahasiswa bisa tetap stay
di Palon atau Kebonrejo, nanti kelompok tani ternak dari keenam desa
itu diajak ke Palon. Saya nanti ingin ikut meninjau ke desa bersama
adik-adik KKN,” ujar Arief Rohman.
Turut hadir dalam acara tersebut
Asisten Pemerintahan Setyo Edy SH, M.Hum, Asisten Pembangunan dan
Kesra Slamet Pamuji SH, M.Hum, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan
Ir. Wahyu Agustini SE, M.Si, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Gunadi S.Sos, MM, Kepala Dinas Pendidikan Drs. Achmad Wardoyo
M.Pd, Camat Jepon, Camat Banjarejo, Kades Palon dan Kades Kebonrejo.
(humas | res-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar