![]() |
Warga Desa Bangoan Kecamatan Jiken guyub rukun kumpul bersama, gotong royong melaksanakan tradisi sedekah bumi. (foto: teg-ib) |
Seperti yang digelar warga Desa Bangoan
Kecamatan Jiken, Rabu Kliwon (10/5/2017) kemarin. Sejak pagi
masing-masing KK berkumpul di kawasan sendang yang disimbolkan
sebagai sumber air penghidupan.
Mereka membawa nasi komplit dengan lauk-pauk, jajanan dan buah-buahan. Setelah didoakan sambil mengucap rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rejeki hasil bumi setahun belakangan, seluruh makanan yang dibawa pun dibagikan secara gratis, saling tukar satu dengan lainnya. Semua tampak guyub rukun dalam kebersamaan.
Mereka membawa nasi komplit dengan lauk-pauk, jajanan dan buah-buahan. Setelah didoakan sambil mengucap rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan rejeki hasil bumi setahun belakangan, seluruh makanan yang dibawa pun dibagikan secara gratis, saling tukar satu dengan lainnya. Semua tampak guyub rukun dalam kebersamaan.
Sarimin warga Banyubang, salah satu
pedukuhan di Desa Bangoan mengatakan bahwa tradisi sedekah bumi
merupakan tradisi turun temurun yang sudah sejak lama di lakukan dan
terus di lestarikan selama ratusan tahun.
“Setiap setahun sekali kami terus
menggelar tradisi sedekah bumi yang sudah lama dilakukan ini. Hal ini
bentuk wujud syukur warga atas capaian hasil pertanian selama setahun
terakhir,” jelasnya di sela sela acara sedekah bumi kemarin.
Menurutnya seluruh warga desa mengikuti
tradisi sedekah bumi. Semua warga menyumbangkan makanan berupa ambeng
nasi dan lauk-pauk untuk didoakan dan dimakan bersama-sama dengan
warga se-desa.
“Semua bawa makanan dan di jadikan satu, setelah di doakan nanti mereka berebut makanan tersebut, sebab diyakini jika dapat makanan banyak tentu rejeki yang di dapat tahun ini juga banyak,” terangnya.
Sudarto, Kepala Desa Bangoan
menjelaskan bahwa rangkaian acara sedekah bumi dimulai sejak Selasa
sore (9/5/2017) lalu. Dengan digelar turnamen bola volly dan hari
Rabu nya ada seni budaya tayub yang di gelar di area sendang desa
selama semalam suntuk.
“Setiap tradisi sedekah bumi pasti
sangat meriah, musim hujan maupun musim kemarau tidak mempengaruhi
acara yang setiap tahun di gelar ini, sebab tradisi sedekah bumi
terus di lestarikan” ujarnya.
Pihaknya berharap dengan acara tersebut
kerukunan dan gotong royong antar warga terus terjalin untuk
menjadikan desa yang adem tentrem tanpa adanya masalah.
“Tentu ini peninggalan budaya yang
perlu kita lestarikan bersama, sehingga tradisi sedekah bumi dan di
lanjut royok nasi pun juga harus di lestarikan,” pungkasnya.
(teg-ib)
0 komentar:
Posting Komentar