BPBD Blora mulai mempersiapkan bantuan air bersih untuk desa-desa yang berpotensi mengalami kekeringan. (foto: dok-ib) |
Ketika ditemui Jumat (26/5) kemarin,
Kepala Pelaksana BPBD Blora Sri Rahayu menghimbau agar warga
masyarakat Kabupaten Blora mulai menghemat penggunaan air bersih dan
mewaspadai potensi kebakaran di lahan kering.
“Mengingat tingginya potensi
kekeringan di Kabupaten Blora ketika kemarau tiba. Kami ingin
mengajak seluruh warga untuk siaga, membudayakan pengurangan resiko
bencana kekeringan melalui beberapa langkah pencegahan,” ujar Sri
Rahayu.
Menurutnya, warga bisa memanfaatkan
sumber air secara lebih efisien dan efektif. Selain itu ia mengajak
agar melakukan penanaman pohon dan perdu sebanyak-banyaknya pada
setiap jengkal lahan yang ada di sekitar kita.
“Perbanyak resapan air dengan tidak
menutup semua permukaan tanah dengan paving, cor atau keramik. Lantas
lakukan gerakan hemat air dan pembangunan sumur pompa. Pembangunan
penampungan air atau embung juga bisa mengurangi dampak kekeringan,”
lanjutnya.
Ia mengatakan bahwa untuk musim kemarau
tahun ini diperkirakan akan berlangsung maksimal selama 19 dasarian
atau 190 hari. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPBD, wilayah
yang diperkirakan mengalami kemarau paling panjang adalah di
Kunduran, Banjarejo, Jiken, Sambong Cepu, sebagian Kedungtuban,
Ngawen, Jepon serta Blora.
“Kemarau tahun ini hampir merata di
seluruh wilayah Blora. Namun untuk resiko kekeringan yang paling
rendah ada di Kecamatan Todanan, Kradenan dan Kedungtuban,”
jelasnya.
Pihaknya tidak lama lagi juga akan
melaksanakan rapat koordinasi dengan beberapa pihak terkait guna
menyelaraskan program bantuan air bersih ke desa-desa yang mengalami
kekeringan.
“Sesuai mekanisme, jika ada desa-desa
yang mengalami kekeringan, saya minta Kepala Desanya untuk lapor ke
Camat agar diteruskan ke BPBD. Berdasarkan laporan itu, kami akan
buatkan SK tentang status kekeringan yang nantinya digunakan sebagai
dasar pemberian bantuan air bersih,” paparnya.
Begitu juga dengan perusahaan atau
komunitas lain yang ingin menyalurkan bantuan air bersih ke
desa-desa, diminta untuk lapor guna koordinasi dengan BPBD agar tidak
tumpang tindah dalam penyaluran bantuan air bersih. “Sehingga
harapannya semua bantuan bisa sesuai sasaran dan merata,”
pungkasnya. (humas | res-ib)
0 komentar:
Posting Komentar