Ketua Tim Korsupgah KPK RI (kanan) memberikan paparan tentang pencegahan korupsi didampingi Wakil Bupati Arief Rohman. (foto: dok-humas) |
Kedatangan tim KPK bukan karena adanya
dugaan korupsi di Kabupaten Blora, namun melakukan koordinasi dan
supervisi pencegahan (korsupgah) korupsi. Tim korsupgah dari KPK
dipimpin oleh Deputi Pencegahan Muhammad Najib Wahito.
Sementara dari Pemkab Blora, korsupgah
diikuti Wakil Bupati (Wabup) H Arief Rohman mewakili Bupati Djoko
Nugroho yang sedang rakor dengan Mentan RI di Aceh, kemudian Kepala
Inspektorat Bambang Darmanto, Kepala Bappeda Sutikno Slamet, Kepala
Badan Pendapatan Pengelolaan Aset dan Keuangan Daerah (BPPKAD) Komang
Gede Irawadi, Kepala Dinas Penanaman Modal Purwanto, Kepala
Dinkominfo Sugiyono, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Suwignyo
serta Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana (Ortala) Setda
Riyatno, masing-masing didampingi stafnya.
Pertemuan tim korsupgah KPK RI dengan pejabat Pemkab Blora. (foto: dok-humas) |
Pada rapat koordinasi tersebut
terungkap belum terintegrasinya sistem antara e-planning (SIPPD) dan
e-finance. Selain itu, aplikasi sistem sudah cukup banyak tersedia di
Blora. Namun aplikasi tersebut belum terintegrasi. “Belum
terintegrasi namun sudah berbasis web. Masih ada OPD yang menginput
data secara manual,” kata Komang Gede Irawadi.
Untuk itu, KPK-RI meminta Dinkominfo
untuk menyediakan fasilitas pengintegrasian aplikasi. “Aplikasi
menjadi efektif jika terintegrasi. Itu untuk mencegah terjadinya
kesalahan,” tandas Deputi Pencegahan KPK M Najib Wahito dalam rapat
korsupgah.
Pemkab Blora pun menyiapkan rencana
aksi untuk mengintegrasikan sejumlah sistem aplikasi. Rencana
tersebut akan direalisasikan tahu ini juga. “Dinkominfo siap
menyediakan sarana dan prasarana berbasis teknologi informatika untuk
mengintegrasikan aplikasi yang ada,” tandas Kepala Dinkominfo
Sugiyono.
Mewakili Bupati, Wabup Arief Rohman pun
mendukung adanya pengintegrasian sistem e-planning dan e-finance.
“Kami akan dorong agar secepatnya pengintegrasian sistem ini bisa
segera dilakukan. Apalagi Blora dalam laporan pertanggungjawabannya
sudah meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK,”
kata Wabup.
Kegiatan korsupgah tidak hanya
dilakukan di Blora. Melainkan diadakan pula di seluruh kabupaten dan
kota di Indonesia. Deputi Pencegahan KPK menggelar safari di
kabupaten dan kota di Jateng dalam rangka mendorong percepatan
program e-government tersebut. (humas | ip-infoblora)
0 komentar:
Posting Komentar