Sarasehan Forum Kerukunan Antar Umat Beragama di ruang pertemuan Setda Blora. (foto: dok-ib) |
Kepala Kantor Kesbangpol Blora, Mei
Nariyono menyatakan bahwa pihaknya dalam menyelenggarakan sarasehan
kali ini menghadirkan narasumber sebanyak 4 orang. Yakni Dr. H
Rozihan SH, M.Ag seorang akademisi dosen Unissula Semarang sekaligus
Wakil Ketua FKUB Jawa Tengah, Drs. H.Nuril Anshori M.Hum Kepala
Kemenag Blora, AKP H Sumaidi S.Ag Kasat Binmas Polres Blora dan H
Ishad Shofawi Kepala FKUB Kabupaten Blora.
“Sarasehan ini kami laksanakan
sebagai upaya preventif untuk mencegah potensi perpecahan dan
kerusuhan ditengah santernya pemberitaan yang sangat cepat tersebar
di dunia maya, khususnya yang memuat isu SARA,” ucap Mei Nariyono.
Ia berharap dengan dilaksanakannya
Sarasehan FKUB ini bisa menciptakan suasana kedamaian, saling
menghormati, toleransi, dan menjunjung tinggi aturan hukum yang
berlaku demi tegaknya persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai
NKRI.
Wakil Bupati Arief Rohman dalam
sambutannya mengajak kepada seluruh umat beragama yang ada di
Kabupaten Blora untuk senantiasa menciptakan kerukunan dan
kebersamaan. “Selama ini Blora sudah cukup kondusif, namun bukan
berarti tidak ada potensi perpecahan. Kedepan kerukunan dan
keharmonisan ini harus terus dipupuk, salah satunya dengan
melaksanakan sarasehan seperti ini,” ujarnya.
Menurutnya, penyelenggaraan sarasehan
yang bertepatan dengan bulan Mei ini sekaligus mengingatkan semuanya
bahwa pada bulan Mei tahun 1908 dahulu bangsa Indonesia mencetuskan
kebangkitan nasional. Dimana jika dirunut sejarah berdirinya bangsa
Indonesia pada hakekatnya didirikan di atas kerukunan antar umat
beragama.
“Ingatlah, pada hakekatnya semua
agama mempunyai platform yang sama kepada Tuhan Yang Maha Esa, hanya
caranya yang berbeda-beda. Maka sudah sepantasnya kita dipanggil
dengan sebutan yang sama yaitu Umat Beragama yang majemuk. Perbedaan
bukan pemicu perpecahan, perbedaan itu rahmah,” lanjut Arief
Rohman.
Penyebaran radikalisme dan paham ISIS
yang anter terdengar akhir-akhir ini juga menjadi sorotan Arief
Rohman. Ia mengajak agar seluruh FKUB untuk sering bertemu, melakukan
dialog dan sharing tentang potensi kerawanan yang bisa menimbulkan
konflik horisontal sebagai upaya pencegahan serta mediasi dini.
Di akhir sambutannya, ia berharap FKUB
bisa berkontribusi mendukung kemajuan pembangunan dan
terselenggaranya kehidupan masyarakat yang rukun damai sejahtera,
dengan mengembangkan seluruh potensi dan perannya secara baik. (humas | tio-ib)
0 komentar:
Posting Komentar